Karnaval HUT RI
BLORA, ME - Warga masyarakat Kabupaten Blora tumpah ruah berdiri di tepi kanan kiri ruas jalan protokol dari Jalan Alon - Alon kemudian.mengarah ke Jalan Pemuda, di mana terletak panggung kehormatan tempat Bupati Blora, Arief Rohman beserta jajaran Forkompimda Blora dan Tamu Kehormatan menanti penampilan dari setiap kontingen yang ikut karnaval, kemudian dilanjutkan ke titik finish yaitu Depan Gedung DPRD Blora di Jalan Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani.
Puluhan ribu penonton mengular di rute yang ditempuh para peserta karnaval, yang kali ini mengambil thema Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke - 79, yaitu Nusantara Baru, Indonesia Maju. yang digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, hari ini, Sabtu pagi hingga sore (24/8/2024).
"Karnaval tingkat Kabupaten Blora ini, diikuti oleh Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD, Instansi Vertikal dan untuk Umum. Diperkirakan lebih dari 60 kontingen akan tampil, yang dimulai.sejak pukul 09.00 wib, ini adalah agenda rutin untuk merayakan Kemerdekaan Negara kita yang ke - 79 tahun, sebagai generasi penerus kita harus isi kemerdekaan ini, dengan merayakannya semeriah mungkin," ujar Bupati Arief kepada Monitor Ekonomi.
Didominasi Budaya Kalimantan
Uniknya, meskipun digelar di Kabupaten Blora, yang notabene adalah orang Jawa, namun banyak peserta yang menampilkan seni budaya Suku Dayak Kalimantan, hal itu dapat diketahui dari kostum para peserta dari tingkat SMA/SMK sederajat yang berbusana adat Suku Dayak dan menampilkan tarian dan seni musiknya sebagai pengiringnya.
Kendaraan pun dibuat dan dihias replika burung Enggang, burung khas Kalimantan, dan busananya pun identik dengan baju adat Suku Dayak. Hal ini dilakukan apakah untuk menunjukkan dukungan Pelajar atau.OPD Blora perpindahan Ibukota Negara kita, dari Jakarta menuju ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Lepas apakah itu untuk dukungan ke IKN atau tidak, masyarakat Blora sangat terhibur, dan di samping itu, sangat bagus untuk mengedukasi tentang seni budaya Suku Dayak yang ada di Kalimantan, selain Dayak, juga ada peserta yang menampilkan seni budaya dari Papua, Padang, Sumatera Barat, Daerah Istimewa Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pulau Madura dan Pulau Bali, lengkap dengan.seni tarinya, luar biasa sekali bagus dan memukau," ungkap Bambang Sulistya, mantan Sekda Blora yang turut hadir sebagai undangan di panggung kehormatan.
Dampak Positif Ekonomi
Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi mengungkapkan apresiasi atas digelarnya Karnaval Seni dan Budaya, di samping sebagai upaya untuk mengisi Kemerdekaan Reoublik Indoneaia, juga bisa berdampak untuk membangkitkan ekonomi bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
"Makna perayaan HUT RI ysng ke - 79 ini, tidak hanya untuk berkesan hura - hura saja, akan tetapi memiliki daya ungkit ekonomi bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM, kalau kita lihat, penampilan seni tari dan fasilitas penunjangnya memakai jasa koreografi seniman tari, penjahit kostum dan termasuk penarinya jelas itu menggunakan jasa penari tradisional profesional, belum lagi replika - replika kendaraan hiasnya, jadi jelas ada biaya ekonomi kreatif yang berputar di Blora," ujarnya melalui pesan whatsapp.
Selain di sektor ekonomi kreatif, sektor perdagangan kuluner kaki lima dan mainan anak - anak, jasa parkir pun meraup untung yang dikelola secara dadakan oleh warga Kelurahan Mlangsen, Jetis, Tempelan dan Kedungjenar, dan Kauman, untuk menjaga kendaraan yang ditipkan oleh para pengunjung yang datang dari segala penjuru Kabupaten Blora.
"Jadi berkah kemerdekaan ini pun terasa kepada seluruh rakyat, sehingga harus terus dipertahankan, bahkan sudah dikembangkan di Desa - Desa, yang mampu menggelar karnaval di wilayahnya, dengan kemeriahan yang tidak kalah, ini adalah salah satu potensi wisata budaya terbaik untuk Blora," imbuhnya. (Rome)
0 Komentar