Fenomena Pesta Demokrasi
Jakarta, jurnalwicaksana.id ;- Penyelenggaraan pesta demokrasi Indonesia sudah semakin dekat, dan agenda lima tahunan yang di sebut Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan hajat negara untuk menentukan kebijakan pembangunan dan pengelolaan negara lima tahun kedepan.
Dalam agenda Pemilu ada Pemilihan Legislatif dan ada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Semuanya termasuk dalam agenda Politik nasional yang di kawal pelaksanaannya oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan di monitor oleh BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu).
Yang menarik pada fenomena menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang, yakni adanya istilah "Politik Riang Gembira". Hal baru yang konsepnya disusun secara kekinian melahirkan berbagai event yang cukup menarik.
Tiga Pasangan Calon
Seperti diketahui bahwa saat ini, sudah ada tiga pasang Calon Presiden
- (1) Anies-Muhaimin
- (2) Prabowo-Gibran
- (3) Ganjar-Mahfud
Dalam berbagai kesempatan untuk interaksi sosial di tengah masyarakat, ketiga pasang Capres-cawapres tersebut menyajikan tingkah laku pribadi serta gestur tubuh yang menunjukkan sikap dan tindakan yang penuh dengan keceriaan dan kegembiraan.
- Anies yang sesekali melempar canda kepada publik
- Prabowo yang enjoy dengan "jogetin-aja"
- serta Ganjar yang suka menyampaikan cerita lucu kepada masyarakat
Politik Riang Gembira
Politik Riang Gembira, dinilai efektif untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan sehingga masyarakat akan mampu merasakan kontestasi dengan penuh obyektifitas dan tanpa tekanan.
Walaupun banyak hal hal yang beredar di masyarakat bahwa kristalisasi dukungan politik menimbulkan friksi, namun sampai saat ini berhasil dilakukan netralisir dengan konsep Politik Riang Gembira.
Semoga pemilu 2024 berjalan dengan Langsung, Umum, Bebas, Rahasia dan Jujur Adil. Harapan dari semua elemen bangsa sesuai dengan filosofi pelaksanaan pesta demokrasi Indonesia, sudah seyogyanya di patuhi oleh semua pihak.
Founder Anak Negeri Center
Ali Nasrullah Ramadhan
(Red_jw.001)
0 Komentar