IKLAN




 

Asyiknya Belajar Bersama Pemadam Kebakaran

Siswa siswi SDN Semampir main hujan - hujanan gelar belajar bersama personil pemadam kebakaran Satpol PP Blora 

"Belajar di luar sekolah ternyata menjadi keasyikan tersendiri bagi anak - anak SD Negeri 1 Semampir Jepon, saat belajar menjadi anggota Pemadam Kebakaran di Satuan Polisi Pamong Praja Blora"

Foto bareng di belakang mobil pemadam 

Belajar Luar Sekolah
BLORA, ME - Dalam rangka pembelajaran luar sekolah, tiga puluhan anak siswa - siswi SD Negeri 1 Semampir, Kecamatan Jepon mendatangi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora, untuk belajar menjadi Anggota Tim Pemadam Kebakaran, hari ini, Rabu (6/12/2023).

Satu per satu anak diminta memegang moncong selang yang diarahkan ke jerigen yang disimulasikan sebagai titik api. Seorang petugas mengawasi anak - anak tersebut memegang selang air, di belakangnya telah Truk Pemadam Kebakaran yang berwarna identik merah.

Anak - anak nampak semangat dan senang sekali mendapatkan pengalaman menjadi pemadam kebakaran, dalam proses belajar di luar sekolahnya, yang dipimpin langsung oleh Guru dan Kepala Sekolah SDN 1 Semampir.

"Kegiatan ini memang sengaja kami pilih untuk tugas belajar di luar sekolah atau outting class, kami memilih di Pemadam Kebakaran Satpol PP Blora untuk anak - anak kami di kelas 1,2,3 dan di Kantor Perpustakaan Blora untuk kelas 4,5, dan 6, untuk pendidikan literasi, nampaknya anak - anak seneng sekali" ujar Kepala SDN 1 Semampir, Ani Ariyani.

Fasilitasi Damkar
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Blora, Hendi Purnomo mengaku apresiatif dan mendukung sekali langkah Guru SDN 1 Semampir, Jepon yang membawa anak didiknya untuk pembelajaran di luar kelas, bagaimana menjadi anggota Pemadam Kebakaran di Satpol PP Blora.

"Saya gembira dan mendukung sekali kegiatan belajar luar kelas anak.- anak SDN 1 Semampir, untuk belajar bagaimana tugas pemadam kebakaran, di samping itu mereka juga belajar agar berhati - hati saat bermain, jangan main - main api yang berbahaya, untuk itu kami fasilitasi petugas dan peralatannya untuk diketahui anak - anak" ujarnya kepada Monitor Ekonomi di Kantornya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Haryanto mengungkapkan hingga sepanjang satu tahun ini (2023) telah terjadi kebakaran sebanyak 132 lebih kasus kebakaran, yang disebabkan paling banyak adalah karena konsleting listrik, pembakaran pengusir nyamuk untuk ternak (bediang) dan pembakaran lahan yang sembarangan. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar