IKLAN




 

Tangis Haru Setelah 25 Tahun Berpisah

Tangis haru tak terbendung dari para mantan Guru dan murid Alumni 1995 SMU Negeri 1 Blora saat reuni perak.

"Tak bisa diungkapkan dengan kata - kata, hanya air mata keharuan yang mengalir deras dari mata para pensiunan Guru SMU 1 Blora, melihat reuni anak didiknya alumni angkatan tahun 1995" 

Alumni Suara 95 berfoto bersama dengan mantan Guru SMU Negeri 1 Blora

Reuni Suara 1995
BLORA, ME - Air mata keharuan tak terbendung dari kelima mantan Guru SMU Negeri 1 Blora, saat bertemu dengan mantan anak didiknya 27 tahun yang lalu, terkenang dalam ingatan mereka, meski satu per satu tidak bisa dikenali, alias pangling bila tidak menyebut namanya satu per satu, hanya yang paling nakal, atau yang paling pintar, yang selalu bisa diingat oleh mereka.

"Nek Iki aku apal, rambute kok wes nyaingi aku Yo, putih kabeh gondrong, tapi saiki kok gede banget, padahal mbiyen kurus, sukur ya Alhamdulillah wes makmur," ungkap Pak Tommy, Guru Bahasa Inggris dan Guru Drum Band, yang mirip Komedian Monolog, Butet Kartarajasa ini sambil mendekap erat tangan penulis.

Ratusan alumni angkatan 1995, yang tergabung dalam Suara 95, hadir dalam acara reuni halal BI halal 25 Tahun di Resto Mbok Penyet, Jl. Sumodarsono, Kelurahan Mlangsen, Blora Kota. Dengan mengundang 5 mantan Guru terpopuler saat itu, yang kebetulan masih berdomisili di Blora, untuk melepas kangen, pada Senin kemarin (24/4/2023).

Mantan Ketua OSIS Angkatan 1995, Teguh mengungkapkan rasa syukurnya bisa menggelar reuni untuk menjalin silaturahmi dengan teman - teman se angkatan, agar terus terbina jalinan komunikasi dan informasi antar teman, sekaligus untuk menjawab permintaan yang terlontar dalam WhatsApp Grup Suara '95, yang meminta digelar reuni tahun ini, setelah tertunda akibat pandemi Covid 19, dua tahun terakhir.

"Kami bersyukur acara ini akhirnya bisa kita gelar, setelah tertunda dua tahun, akibat pandemi Covid 19, buat teman - teman yang hadir maupun yang tidak hadir kami ucapkan terimakasih atas partisipasinya, kita berharap tahun depan bisa kita gelar lagi, dan semuanya bisa hadir, " ungkap Teguh, yang kini menjadi Kontraktor sukses di Semarang.

      Hadiah Utama satu unit lemari es 

Banyak Door Prize 
Selain bertemu untuk melepas rindu dan kenangan dengan teman - teman serta  para Guru yang hadir yaitu, Pak Misgiyanto, Pak Tommy, Pak Sari, Bu Titik, dan Bu Endang, yang kini sudah purna tugas, juga dihibur dengan pagelaran musik dari band lokal, Cadenza Band dan dipandu oleh Master of Ceremony kondang dan Penyanyi, Bang Budi, juga dilakukan pengundian puluhan hadiah door prize untuk alumni yang hadir.

Ratusan doorprize diundi satu per satu, dari payung, topi, hingga peralatan rumah tangga, dari panci teflon hingga lemari es dan mesin cuci yang menjadi hadiah utamanya, serta sepeda mini. Tiga hadiah utama diraih oleh Ibnu Hasanudin, mendapatkan 1 unit sepeda mini, Ida Rahma nomor absennya meraih undian sebagai peraih mesin cuci, dan Indah Kusumawati yang jauh - jauh datang dari Semarang, meraih hadiah utama 1 unit lemari es, kebayang kan bingungnya?

"Alhamdulillah gak sia - sia datang reuni dapat lemari es, tapi sekarang bingung nih, gimana bawanya ke Semarang," ungkap Indah, yang hadir bersama anaknya yang tercinta. 

Sementara Ibnu Hasanudin, pegawai Kantor Pajak Pratama Bandung, yang asli dari Jetis ini, juga tak menduga bisa meraih sepeda mini, rencana hadiah itu akan diserahkan kepada anak perempuan atau istrinya di rumah.

"Alhamdulillah dapat sepeda buat anak atau istri saya nanti," ungkap Udin, panggilan akrab Ibnu Hasanudin.

Tak kalah heboh, Ida Rohmah Fridayati yang meraih hadiah kedua, yaitu satu unit mesin cuci, mengatakan bahwa perjuangannya untuk menyelenggarakan reuni ini, berbuah manis untuknya dan keluarga. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar