Tepat Guna sedang memaparkan inovasi
Ajang Krenova 2022
BLORA, ME - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora kembali gelar ajang kreasi dan inovasi yang disingkat Krenova, yang pada tahun ini 2022, yang diikuti oleh 47 peserta umum, namun yang lolos seleksi penjurian 20 inventor untuk umum, 16 pelajar dan 650 inovator dari Organisasi Perangkat Daerah.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bappeda Blora, yang diwakili oleh Kepala Bidang Ekonomi, Teguh Yuwono, saat membuka penjurian ajang Krenova tahun 2022, untuk kategori peserta umum, pada hari Selasa (4/9/2022) di Ruang Rapat Bappeda Blora.
"Ajang Krenova adalah giat rutin yang diselenggarakan oleh Bappeda Blora, sebagai sarana untuk menampung kreatifitas dan inovasi masyarakat Kabupaten Blora, untuk berbagai kategori peserta yaitu Umum, Pelajar dan OPD, yang mana tujuannya adalah untuk memfasilitasi temuan dan kreatif tersebut, agar bisa diaplikasikan sekaligus untuk mendorong pembangunan Blora" ujar Teguh Yuwono.
Penjurian Kategori Umum
Penjurian dilakukan untuk tiga hari pertama, yaitu Selasa - Kamis (4 - 6/9/2022) untuk Ajang Krenova kategori peserta dari masyarakat umum, yang diikuti oleh 20 inventor, beberapa pemaparan dari peserta tersebut kemudian akan dinilai dalam beberapa kategori disiplin kajian, yaitu kajian inovasi ekonomi kreatif, kajian inovasi teknologi tepat guna, dan kajian inovasi kesehatan dan pangan.
Salah satu pemaparan kajian ekonomi kreatif yang menarik, adalah bagaimana upaya warga Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, menggelar "Pasar Tiban di ruas Jalan Usaha Tani", sebagai usaha agar tetap bertahan ekonominya, akibat dari penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat wabah Covid 19 yang mematikan itu, demi mencegah penularan Covid 19, yang diinisiasi oleh Lusiana, istri dari Perangkat Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu ini.
"Kami berupaya bagaimana agar masyarakat Desa kami tetap mendapatkan penghasilan, meskipun terbatas akibat Covid 19, kemudian timbul ide menggelar pasar tiban di setiap Minggu pagi, dari pukul 6.00 - 9.00 WIB, yang awalnya hanya diikuti oleh 20 pedagang dari Desa kami, kini berkembang menjadi 49 Pedagang yang ikut, dengan omzet Rp 25 Juta per Minggu," ungkap Lusiana.
Strategi Cegah Jenuh
Selain memaparkan awal mula gelar pasar tiban, Lusiana juga menjelaskan beberapa strategi, bagaimana agar pasar tiban tetap dikunjungi oleh pembeli, sehingga selalu ramai pengunjung, dengan menggelar lomba - lomba antar pedagang yang ada pasar tiban Desa Nglanjuk tersebut, di antaranya adalah Lomba Lapak, Lomba Kostum dan Lomba Tumpeng, serta menggelar pertunjukan Seni Budaya yang populer di Blora, yaitu Festival Barongan Nglanjuk.
Benar saja, berkat ide - ide kreatif dan kerjasama antar pedagang dan tim pengelola dari BUMDES Nglanjuk, Pasar Tiban Nglanjuk selalu ramai dikunjungi pembeli, bahkan kini terus dikembangkan beberapa usaha lain, seperti budidaya perikanan, sayuran dan buah - buahan, serta wisata pemandangan alam, dengan dibukanya Pasar Tiban pada sore hari hingga menjelang matahari terbenam.
"Perjuangan kami sejak 2020 hingga sekarang, Alhamdulillah membawa dampak yang positif, dengan banyaknya kerjasama pengembangan dari Pemerintah Desa Nglanjuk, Perbankan dan Kecamatan Cepu, namun prinsipnya kami tidak mau tergantung pada bantuan, untuk membangun moral.dan mental kami, agar terus berinovasi," ujar Lusiana. (Rome)
0 Komentar