IKLAN




 

Dewan PPP Kawal Mediasi Warga Dengan Kontraktor

Anggota DPRD Blora, Saiful Ariifin tengah berdialog dengan Kepala DPUPR Blora dan Perwakilan dari PT KAI Daop Semarang

"Dalam memperlancar pelaksanaan proyek infrastruktur peran Anggota Dewan lokal diharapkan aktif dalam pengawasan dan mengawal hingga selesai dengan baik dan bermanfaat untuk warga setempat"

Proyek DPUPR Blora
BLORA, ME - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Sam Gautama Karnajaya mengapresiasi kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora dari Partai Persatuan Pembangunan, Saeful Arifin, yang turut mengawal proses mediasi dengan warga Dukuh Beran, Desa Sumber, Kecamatan Kradenan.

Proyek pembangunan jalan rigit beton dan saluran drainase Sumber - Balong - Menden yang menghabiskan dana sebesar Rp. 16 Milyar, itu digarap oleh PT Sendang Kencana Abadi, dan harus segera selesai dua bulan lagi. Sehingga segala kendala teknis di lapangan harus bisa diselesaikan, termasuk saat membangun sodetan drainase di Dukuh Beran, Desa Sumber.

"Proyek ini dilaksanakan mulai dari titik ini (Dukuh Beran.red) baik jalan dan drainasenya, dikarenakan di sini rawan banjir bandang, atas masukan dari Pak Saeful Arifin, Anggota Dewan dari Komisi C, mitra kami, penanganan banjir ini harus segera dilakukan dengan membuat drainase besar untuk menampung limpahan air, saat musim hujan," ungkap Kepala DPUPR Blora, Sam Gautama.

Pembangunan jalan rigit beton dan saluran drainase dari Menden - Balong - Sumber ini menghabiskan biaya Rp. 16 Milyar dari APBD Blora tahun 2022.

Dampingi Mediasi Warga
Kendala muncul, saat pelaksanaan pembangunan drainase di wilayah palang pintu Kereta Api, yang tidak mungkin dilakukan pembongkaran rel kereta jurusan Jakarta - Semarang - Surabaya yang cukup padat ini. Pembangunan drainase harus dibelokkan ke arah barat, menuju pembuangan di sungai Mayang, dan tidak memungkinkan juga dibangun di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena terlalu sempit dan berada di jalur jaringan pipa gas milik Persahaan Gas Nasional (PGN).

Solusinya adalah meminta bantuan warga untuk merelakan tanahnya sepanjang 1 meter kali 300 meter untuk dibangun drainase tersebut. Melihat kepentingan bersama dalam penanggulangan banjir sekaligus untuk menghormati hak milik atas tanah warga, Saeful Arifin menggelar mediasi bersama antara pihak Kontraktor, Pemerintah Desa dan Dinas PUPR serta Perwakilan dari PT KAI Daop Semarang.

"Saya berupaya untuk mendampingi kepentingan semua pihak, agar tidak ada yang dirugikan, karena proyek ini tujuannya adalah baik, yaitu untuk menanggulangi banjir, sekaligus memperbaiki jalan dari Kutukan - Menden, Alhamdulillah warga merelakan tanahnya untuk dipakai drainase, semoga ini bisa menjadi barokah untuk semuanya, proyek Pemerintah berjalan dengan baik, dan warga tidak lagi kebanjiran setiap turun hujan, dan baru di tahun ini, nasib warga kami benar - benar diperhatikan," ungkap Saeful Arifin, Anggota DPRD Blora dari Partai berlambang Ka'bah ini.

Apresiasi Kontraktor Pelaksana
Sementara itu, Kontraktor Pelaksana proyek, dari PT Sendang Kencana Abadi, Amir Utomo, sangat mengapresiasi keikhlasan warga untuk melepaskan sedikit tanahnya untuk kepentingan bersama, yaitu pembangunan drainase penanggulangan banjir sepanjang 300 meter itu. Dan upaya Direktur Utama Konsultan Pengawas dari CV Begawan Abiyoso, Tejo untuk mediasi dengan warga pun membuahkan hasil. Warga merelakan sedikit tanahnya untuk dibangun saluran pembuangan air di Sungai Wayang.

"Selama ini kami tidak ada kendala dalam mengerjakan proyek rigit beton dan saluran air sepanjang 1000 meter, namun untuk saluran pembuangannya tidak bisa melewati jalur kereta api, karena terlalu kecil volumenya, oleh karena itu, kami mediasi dengan warga, dibantu instansi terkait, Alhamdulillah mereka bisa menerima, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami di lapangan," ungkapnya.

Salah seorang warga terdampak pembangunan saluran pembuangan air, Heri menyampaikan kepada Monitor Ekonomi, bahwa pihaknya bersama tiga warga yang lain bisa menerima sebagian tanahnya untuk dibangun drainase, dikarenakan sadar bahwa saluran tersebut berguna untuk pengendalian banjir yang kerap terjadi di wilayahnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar