IKLAN




 

Terungkap Sepinya Penerbangan Ke Bandara Ngloram

Kepala Kantor UPBU Dewandaru, Ariadi Wirawan saat ngopi bareng media Blora

"Akibat proyek perbaikan Bandara Halim Perdanakusuma, dampak pandemi Covid 19, dan kenaikan harga avtur menjadi kendala maskapai rute Jakarta - Cepu terhenti"

Bupati Blora, Arief Rohman (kiri) bersama Kepala Kantor UPBU Dewandaru, Ariadi W.

Ngopi Bareng Media
BLORA, ME - Di hadapan para awak media, pada Kamis sore (15/9/2022) saat acara ngopi bareng di salah satu resto dan kafe di Blora, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Dewandaru, yang juga membawahi operasional Bandara Ngloram, Ariadi Widiawan mengungkapkan beberapa kendala yang menyebabkan terhentinya operasional penerbangan Cepu - Jakarta PP.

"Perlu kami sampaikan terkait terhentinya operasional penerbangan di Bandara Ngloram, bukan karena tidak adanya penumpang, penumpang dari Cepu - Jakarta cukup ramai, hingga 60% lebih, dan mulai ada beberapa maskapai yang tertarik untuk buka jalur penerbangan selain Citilink, tetapi karena ada proyek perbaikan di Jakarta, yaitu di Bandara Halim Perdanakusuma, membuat jalur penerbangan tersebut ditutup, ini kendalanya," ungkap Ariadi.

Dampak Pandemi Covid
Selain perbaikan di Bandara Halim, Ariadi juga menyampaikan dampak pandemik Covid di industri penerbangan, membuat jumlah penumpang yang turun, sehingga membuat maskapai menghentikan operasionalnya lebih dari 65%, setelah pandemik Covid 19 berangsur landai, kenaikan harga avtur juga berpengaruh naiknya harga tiket pesawat, dan pelaksanaan inspeksi perawatan pesawat dan kru, setelah dua tahun tidak beroperasi.

"Kita tahu dampak pandemi Covid juga berpengaruh di industri penerbangan, dimana pemberlakuan PPKM di seluruh wilayah Indonesia, membuat maskapai menghentikan 65% operasionalnya, pasca itu gantian harga avtur naik, membuat tiket jadi ikut naik tinggi, sehingga tidak terjangkau oleh penumpang, dan itu juga berpengaruh pada operasional maskapai juga, mereka harus mempersiapkan kondisi pesawatnya beserta kru, nah kondisi ini turut mempengaruhi berkurangnya operasional penerbangan, termasuk di Bandara Ngloram," paparnya kembali.

Apresiasi Bupati Blora
Di saat yang sama, Bupati Blora Arief Rohman, mengapresiasi perjuangan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Dewandaru, Ariadi Widiawan untuk melobby pihak maskapai dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, serta para Direksi Perusahaan BUMN maupun swasta untuk menggunakan jalur penerbangan ke Bandara Ngloram melalui Bandara Pondok Cabe dengan pesawat Wings Air, namun sayang sekali harga tiketnya masih tinggi, yaitu Rp. 1,5 Juta untuk kelas ekonomi.

"Saya apresiasi perjuangan dari Pak Ariadi, Kepala Bandara Dewandaru, yang juga membawahi di Bandara Ngloram ini, beliau tidak pernah putus asa untuk melobby kesana kemari, kepada pihak maskapai, pihak Kementerian dan Direksi BUMN dan swasta agar bisa memakai jalur penerbangan menuju ke Cepu dan sekitarnya ke Jakarta pulang pergi, jadi memang semata - mata bukan karena tidak ada penumpangnya, tetapi karena kendala - kendala yang tadi disampaikan, cukup kompleks juga, tapi kita tetap harus optimis Bandara Ngloram akan kembali aktif dan ramai," tandas Bupati Arief. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar