IKLAN


 

Isu Jalan Blora Terus Disuarakan

Media Gathering Pertamina Bolaratu di Solo, Tim Media dari Blora berdialog dengan Wagub Jatim, Emil Dardak

"Bak diplomat, peran media sangat dibutuhkan untuk menyuarakan, dengan suara yang positif, penuh kearifan dan cerdik dalam forum ekonomi regional"

Media Gathering
Dalam berbagai pertemuan media yang bersifat regional, isu pembangunan infrastrujtur jalan, terus dan perlu untuk disampaikan, dengan semangat membangun ekonomi kawasan yang bersifat khusus, seperti kawasan Blok Cepu yang kini nampaknya berganti sistem manajemen dengan nama Region Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang terbagi dalam zonasi.

Kawasan Blora, Rembang, Bojonegoro, dan Tuban masuk dalam zona 11 dan 12, yang terdiri dari beberapa operator KKKS, disesuaikan project lapangan pengelolaan migasnya, dibawah pengawasan SKK Migas Jawa Bali Madura dan Nusa Tenggara yang disingkat Jabanusa. 

Masih belum kita ketahui, apa dampaknya dari perubahan itu, untuk Kabupaten Blora sendiri. Karena itu adalah urusan administrasi dan management pengelolaan hulu migas di bawah bendera Pertamina EP, Badan Usaha Milik Negara kita Republik Indonesia. 

Akan tetapi tidak ada salahnya, dalam berbagai forum pertemuan dengan pihak mereka (Pertamina dan SKK Migas), perlu kita perjuangkan, kita usulkan untuk kepentingan rakyat dari Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Tanpa lagi mementingkan ego sektoral kedaerahan, misalnya Jawa Tengah dengan Jawa Timur. 

Akses jalan menuju Bandara Ngloram dari arah Jembatan TBB Medalem - Ngloram butuh bantuan pembangunan dari Pemkab Bojonegoro untuk pengembangan ekonomi kawasan 

Pembangunan Jembatan 
Dan itu telah membuahkan hasil, dengan terbangunnya jembatan Terusan Bojonegoro Blora, yang melintas di atas sungai purba yaitu Sungai Bengawan Solo, yang dibangun oleh APBD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebesar lebih dari Rp. 80 Milyar. Dengan pola pikir, membuka akses jalan wilayah yang terisolasi baik itu Kabupaten Bojonegoro maupun dari Kabupaten Blora, sehingga memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa.

Jadi apa yang diperjuangkan oleh dua Bupati (Bupati Arief dan Bupati Ana Muawanah), patut diapresiasi dan dijadikan teladan, sekali lagi untuk pembangunan kawasan ekonomi baru, dengan adanya Bandara Ngloram, tentunya juga bermanfaat untuk warga Kabupaten tetangga yaitu, Bojonegoro, Ngawi, Tuban yang di wilayah Provinsi Jawa Timur serta Rembang, Grobogan dan Pati untuk menggunakan moda transportasi udara dari Bandara Ngloram.

Untuk itu, lobby - lobby dalam forum pertemuan penting seperti Media Gathering Pertamina dengan Awak Media dari Blora, yang juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, perlu disampaikan kemitraan pembangunan kawasan ekonomi, dengan berbasis Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa, yaitu Indonesia. 

Jadi isu ini, lebih menarik, untuk terus dipupuk, daripada bermain sebagai playing victim, seolah - olah kita menjadi korban, atas kebijakan yang merugikan wilayah kita, yaitu Blora, dari segi pendapatan dana bagi hasil. Sehingga bentuk kerjasama pembangunan infrastruktur kawasan yang berbasis pengelolaan hulu migas ini, patut terus didorong dan disuarakan kepada stakeholder tetangga kita, yang bernasib lebih baik atas anugerah yang terindah dari Tuhan Yang Maha Esa, yaitu migas yang melimpah. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar