IKLAN




 

Sekolah Islam Terpadu Nur Hidayah Kokohkan Wawasan Kebangsaan


"Tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Islam Terpadu di Indonesia kian kompleks dan bertambah terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Salah satunya ialah bagaimana menanamkan nilai kebangsaan pada siswa di era globalisasi, sementara pembelajaran selama pandemi harus berlangsung secara online."

Pembinaan Pegawai SDIT
Surakarta, ME - Masalah ini mengemuka dalam acara Pembinaan Pegawai Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nur Hidayah Surakarta, Rabu (30/6/2021). Menghadirkan Ketua Dewan Pembina Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Dr. Sukro Muhab, M.Si, acara ini mengambil tema “Wawasan kebangsaan dan mengokohkan jati diri di era globalisasi.”

Nilai kebangsaan dipandang Ustadz Sukro, memiliki peran penting dalam membentuk nasionalisme dan patriotisme suatu bangsa. Pada masa penjajahan, nilai kebangsaan lebih mudah ditanamkan, karena rasa cinta terhadap tanah air, dihadapkan pada tantangan nyata. 

"Namun, di era globalisasi ini, nilai - nilai kebangsaan semakin memudar, sehingga dikhawatirkan terjadi lost generation pada generasi muda. Kekhawatiran ini cukup beralasan, pasalnya seorang siswa yang belajarnya online, sangat mudah mengakses berbagai informasi yang dia butuhkan di internet." ungkapnya. 

Tanpa pengawasan dan pemantauan guru dan orang tua, siswa dapat dengan mudah tergerus nilai nasionalismenya dan terseret pada pemikiran dan nilai-nilai negatif di dunia maya. Apalagi pelajar dan sekolah hari ini dihadapkan pada isu-isu tentang nasionalisme dan Pancasilais, sekulerisme dan neo-komunisme, teroris dan radikalisme, lingkungan hidup sosial dan degradasi moral. 

Namun menurut Dosen Kimia UNJ ini, Sekolah Islam Terpadu tidak perlu khawatir karena kurikulum yang dibuat tidak pernah bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Tentu saja dengan muatan agama sudah menjadi ciri khas sekolah di bawah naungan JSIT.

Kearifan Lokal Memupuk Nilai Kebangsaan

Di antara yang menjadi sorotan Ustadz Sukro, dalam acara ini ialah perlunya Sekolah Islam Terpadu lebih memperhatikan kearifan lokal di masing-masing daerahnya. Menurut dia, nilai kebudayaan setempat, seperti bahasa daerah dan nilai-nilai yang tidak bertentangan dengan agama, sangat bagus untuk diajarkan di Sekolah Islam Terpadu. 

“Ini akan memperkuat rasa cinta tanah air dan mencintai budaya sendiri,” kata Ustadz Sukro.

Dalam acara tersebut, juga dilaksanakan pelantikan pimpinan SMA IT Nur Hidayah. Ustadz Muhammad Ihsan Fauzi, S.Si, M.M yang sebelumnya menjabat sebagai Waka Kesiswaan dilantik sebagai Kepala Sekolah yang baru menggantikan Ustadz Heri Sucitro, S.Pd. yang sudah bertugas sejak 2008.

Adapun Waka Kesiswaan yang baru diamanahkan kepada Ustadz Afif Hasbi Bustomi, S.Pd, M.Pd. Kepala Tata Usaha yang tadinya dijabat oleh Ustadz Fatkhurroji, S.T, diamanahkan kepada Ustadzah En Yuliatin Suryaningrum, S.Sos. Selain ketiga jabatan tersebut, tidak mengalami perubahan. 

Waka Kurikulum, Waka Sarpras, Waka Humas, dan Waka Kewismaan masing-masing dijabat oleh Ustadz Budi Lenggono, S.Pd, M.Psi, Ustadz Sutri Wibowo, S.Pd, Ustadzah Fitri Hartati, S.Pd, dan Ustadz Muhammad Athoillah, S.Pd. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Nur Hidayah Ustadz Anis Tanwir Hadi, S.Ag, M.Ag. 

Ketua Yayasan Nur Hidayah, Ustadz Dr. Wiranto, M.Kom, MCS, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ustadz Heri Sucitro yang sudah berjasa dalam merintis dan mengembangkan SMA IT Nur Hidayah. Kepada jajaran pimpinan baru beliau mengucapkan selamat bekerja dan berpesan supaya terus menjaga kedekatan dengan Allah swt. 

Acara pembinaan dan pelantikan ini dilaksanakan secara offline dan online sekaligus. Hadir di Nur Hidayah Convention Center (NHCC) perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 7 Jawa Tengah Edi Purwanto, SE, MM, Dewan Pengurus, Pembina, dan Pengawas Yayasan Nur Hidayah dan pimpinan Sekolah Islam Terpadu Nur Hidayah dari PAUD IT hingga SMA IT.

Sementara pegawai lainnya mengikuti secara online melalui zoom meeting. Semoga Allah meridhai dan senantiasa membimbing langkah kita semua sehingga dapat melaksanakan amanah sebaik-baiknya. 
(Humas/nug)

Posting Komentar

0 Komentar