IKLAN


 

Kerusakan Jalan Blora Jadi Isu Utama

Dengan aplikasi virtual zoom, Anggota DPR/MPR RI dari PPP, H. Mohammad Arwani Thomafi gelar serap aspirasi masyarakat di Blora

"Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, H. Mohammad Arwani Thomafi, sekaligus Anggota Komisi 5 DPR RI, serap aspirasi kondisi infrastruktur jalan di Blora,"

Serap Aspirasi Masyarakat

BLORA, ME - Dalam upaya untuk menyerap aspirasi masyarakat Blora, terutama aktifis media sosial dari WhatsApp Group "Cerita Dari Blora", Anggota MPR RI sekaligus DPR RI Komisi 5 dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 3, H. Arwani Thomafi, menggelar pertemuan secara virtual, Jakarta - Blora, pada Kamis (25/2/2021) siang.

"Karena kondisi pandemi Covid 19 ini, maka pertemuan secara tatap muka langsung, tidak bisa dilakukan, maka kami para Anggota DPR/MPR RI, menggelar serap aspirasi ini dengan secara virtual, dengan aplikasi zoom, Insya Allah bobotnya tetap sama pentingnya, saat ketemu langsung, apalagi kita ketemu dengan para aktifis media sosial, LSM dan Pers yang kritis," ujar Gus Aam, panggilan akrab Sekretaris DPP Partai berlambang Ka'bah ini.

Kerusakan Jalan Blora

Sebagai anggota Komisi 5 DPR RI, yang bermitra dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan, Gus Aam, meminta masukan dan aspirasi dari masyarakat Blora, yang kali ini mengajak aktifis media sosial. Pokok bahasan sesuai dengan tupoksi Komisi 5 DPR RI, yaitu terkait isu jalan, air dan perhubungan darat dan udara.

"Semoga saya bisa berkoordinasi langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Blora baru, untuk bersinergi, dalam mendorong pembangunan sektor infrastruktur jalan, air dan perhubungan udara, yaitu akan beroperasinya Bandara Ngloram ini," imbuhnya.

Jalan Lingkar Luar

Roy Kurniadi dari Monitor Ekonomi dan Tejo Prabowo dari LSM Jati Bumi, meminta agar prioritas pembangunan jalan lingkar bisa didorong oleh Gus Aam, mengingat kondisinya yang sudah rusak parah, akibat adanya jalan nasional Blora - Cepu dan Blora - Rembang, sementara jalur penghubungnya atau lingkar luarnya tidak ada.

"Karena tidak ada jalur lingkar luar yang sesuai dengan spesifikasi jalan nasional, maka ruas jalan milik Kabupaten Blora, menjadi korban, rusak berat karena tidak mampu menahan beban tonase truk - truk tronton, atau kontainer, sehingga hal ini merugikan dan menjadi beban APBD Blora, harus segera dibangunkan jalur lingkar luar," tandas Jojok. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar