IKLAN




 

Menunggu Kejutan Poros Ketiga Di Pilkada Blora

"Pandemik Covid benar - benar merubah peta politik Pilkada, termasuk Blora, dari wacana catung, menjadi ada perlawanan dari poros kedua dan bahkan ketiga"

Kontestasi Pilkada Blora
BLORA, ME - Manuver - manuver para elit politik seakan tidak pernah berhenti, sebelumnya ada wacana calon tunggal, yang digagas oleh salah seorang Ketua Parpol, dengan alasan lebih menghemat biaya. Dan telah ada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati hasil dari rekomendasi DPP PDIP, yang diserahkan untuk pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, yaitu Arief Rohman, MSi dan Tri Yuli Setyowati, ST, MT.

Namun karena pandemik Covid, rencana Pilkada serentak yang akan digelar bulan September 2020, harus mundur hingga Desember 2020. Dan praktis upaya calon tunggal pun berhenti, karena ada pembukaan pendaftaran dari Partai Hanura dan PPP, meskipun hingga hari ini belum ada berita resmi rekomendasi diserahkan kepada siapa.

Muncul Umi - Agus Sugianto
Di tengah ketidakpastian agenda calon tunggal itu, muncullah pasangan baru, yang akan diusung oleh Partai Nasdem, PPP dan Gerindra, yang lagi - lagi belum diketahui secara resmi, surat rekomendasinya untuk pasangan Dra Hj. Umi Kulsum dan Agus Sugianto, SE.

Seperti yang kita ketahui, Dra Hj Umi Kulsum adalah istri dari Bupati Blora, Djoko Nugroho yang akan mengakhiri masa jabatannya untuk kedua kalinya. Sebelumnya Djoko Nugroho, tidak mencalonkan keluarganya untuk maju dalam Pilkada Blora, namun karena dorongan dari pendukung dan Partai Nasdem, akhirnya mengajukan istrinya, Umi Kulsum, menjadi Bakal Calon Bupati, berpasangan dengan pengusaha dari Kalimantan, Agus Sugianto, yang juga asli dari Desa Kawengan, Kecamatan Jepon.

Wacana Poros Ketiga 
Setelah ada dua poros, yaitu poros pertama Arief Rohman - Tri Yuli Setyowati yang disingkat Artys, yang diusung oleh PDIP, PKB, dan PKS,  (20 kursi) kemudian poros kedua, pasangan Umi Kulsum - Agus Sugianto, yang disingkat Umat, diusung oleh Partai Nasdem, Gerindra dan PPP, (14 kursi), total semua kursi ada 34 kursi.

Sisa Partai yang ada dengan jumlah kursi 11, dari Partai Golkar, Demokrat, Hanura, dan Perindo, pun berusaha untuk membangun poros ketiga, meskipun belum jelas, siapa yang akan diusung, yang menarik ada beberapa nama yang masih muncul, atau dimunculkan kembali.

Beberapa nama seperti Abu Nafi, Ketua DPC PPP Blora, Bambang Susilo, Ketua DPC Partai Demokrat Blora, Riza Yudha Prasetya, Anggota Staf Khusus Presiden, Abdullah Aminuddin, pengusaha retail Blora dan Sri Enik, pengusaha swasta bidang properti di Semarang, dan terakhir Siswanto, Ketua DPD Partai Golkar Blora, kembali digadang -gadang untuk poros ketiga, atau bahkan akan muncul nama yang benar - benar baru, sebagai kuda hitam yang dirahasiakan. Dan semoga para kandidat ini benar - benar "Fight", alias tidak menjadi boneka, yang menguntungkan salah satu calon, dan merugikan calon lainnya. Kita tunggu saja, kejutan baru itu, sambil nyruput kopi. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar