IKLAN




 

Dibalik Musibah, Pasti Ada Berkah

Saat melihat video streaming Mbah Kyai Haji Ali Mashuri, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, saya merasa terinspirasi dengan tauziah Beliau, salah satu Kyai Khos Nahdhlatul Ulama, dalam menyikapi penyebaran virus Corona yang tengah melanda di seluruh dunia, dan di negeri tercinta kita, Indonesia.

Dalam tausiyahnya menyampaikan, "Bahwa Allah SWT tidak pernah menjanjikan langit terus cerah tanpa mendung, air laut pasang terus tanpa surut, tapi Allah telah menjanjikan, Fa inna ma'al 'usri yusraa, ma inna ma'al usri yusraa, pada ayat ini, menggunakan kata ma'al, maka terjemahannya, nggak cukup pandai, begitupun juga harus cerdas, bersama penyakit pasti ada obatnya, bersama kesulitan pasti ada kemudahan, bersama musibah, pasti ada berkah, belajarlah berpikir positif, karena berpikir positif,  separuh daripada kesuksesan seseorang.

Ada beberapa langkah cerdas, dalam menghadapi virus korona ini, satu, usahakan tetap tampil tenang, karena ketenangan jiwa, separuh daripada kesehatan seseorang, kedua, usahakan hidup bersih dan disiplin, karena kebersihan, merupakan separuh daripada iman, ketiga, kita hendaknya bertakarub kepada Allah SWT, dengan banyak berdoa,

Bissmillahiladzi, La yadhurru ma' asmihi, sya'i un fil ardhli walaa fis sama'i, wa huwas sami 'ul 'aliim, Likhomsatun uthfi biha, Harrol waba-il hathimah, Almusthofa wal murtadhlo, Wabnahuma wal Fathimah, Insya Allah dalam waktu relatif singkat, wabah Corona akan diangkat oleh Allah SWT,  Jayalah Bangsaku, Jayalah Negeriku.

Bersama musibah, pasti ada berkah, kita harus yakin, akan hal itu, dibalik wabah corona, yang menjadi pagebluk dunia, diyakini merupakan pencucian alam semesta, dari kerakusan dan keserakahan manusia, peperangan dan kelicikan pola pikir ekonomi, yang hanya mementingkan pribadi dan golongannya. Berbanding lurus dengan kerusakan alam, saat ini harus dibayar tunai, oleh umat manusia. Lalu, apakah bangsa kita berlaku seperti itu, bisa dipastikan ya, saling hina, caci maki dan fitnah, juga menjadi pemicu.

Namun optimisme dan ketenangan jiwa, agar tetap dijaga, dibalik musibah pasti ada berkah, ini yang mendasari saya berjuang memberikan sumbangan sih pikiran, kepada Pemerintah Kabupaten Blora, namun sayang, entah kurang terdengar, atau memang tidak mau mendengar, sehingga tidak tersampaikan dengan utuh. Bagaimana kita harus tetap bersikap tenang, karena ketenangan akan memberikan pikiran yang jernih, dalam mengatasi masalah.

Kesehatan, biarlah itu dipercakankan kepada tim kesehatan, meskipun masih diragukan efektifitasnya, namun dampak yang terbesar adalah ekonomi warga, wabah Corona harus juga bisa ditemukan jalan keluarnya. Lalu saya coba berikan masukan, pemberdayaan UMKM penjahit, untuk membuat 1 juta masker, yang dibiayai oleh APBD maupun APBN, untuk melaksanakan pencegahan yang efektif, setiap warga mendapatkan masker, gratis dari Pemerintah Kabupaten Blora. Jadi tidak hanya industri produk disinfektan saja yang mengeruk untung, namun para penjahit kita, juga harus mendapatkan berkah, dibalik musibah ini. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar