Foto : Kondisi rumah Mbah Suti hampir roboh, hingga mengharuskan diberi tiyang penyangga agar rumah yang ditempati |
BLORA, ME - Hidup secara layak dan sehat adalah
salah satu harapan bagi semua orang. Namun berbeda dengan keadaan yang dialami
oleh Suti ( 86 ) perempuan yang sudah lanjut usia ( lansia ) merupakan warga
Desa Sukorejo, Dukuh Growong RT 05/01, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
Suti alias Genduk hidup sebatang kara dirumah yang dihuninya.
Dia mempunyai 2 orang anak laki-laki. Dimana anak pertama bekerja merantau
diluar kota serta anak kedua bekerja serabutan.
Tempat tinggal yang kecil dan sempit itu hampir roboh,
hingga mengharuskan diberi tiyang penyangga dari bambu agar rumah yang
ditempatinya bisa tetap berdiri kokoh.
Foto : Mbah Suti (86) perempuan lansia yang tinggal sendiri rumah yang hampir roboh |
Anyaman bambu dijadikan sebagai dinding rumah Suti serta
beratap genteng tanah yang sudah juga membuatnya kurang nyaman. Tak jarang,
jika musim penghujan Suti harus pindah.
"Kalau hujan bocor, sehingga saya pindah tempat,"
seraya melihat atap rumah.
Dari segi kesehatan Suti juga mengaku bahwa kaki kanannya
sakit yang mengakibatkan kesulitan dalam berjalan. Dan tongkat bambu lah yang
membantunya dalam berjalan.
Pihak keluarga menginginkan ada perhatian lagi dari
pemerintah. Sunti (60) anak Suti saat ditemui Media Monitor Ekonomi dirumah
mengaku pernah dapat bantuan dari pemerintah.
"Dulu pernah mendapat bantuan sebesar Rp.700 ribu setahun
dua kali. Namun, satu tahun terakhir ini sudah tidak mendapat bantuan lagi,
Kami mengharap agar ibu saya kembali mendapat bantuan pemerintah,” ujar Sunti.
Warga sekitar pun berharap sama. Suti memang layak
mendapat bantuan. “Mbah Suti sudah tua dan pikun dia tinggal sendiri di rumah
itu. Selain dirumahnya yang hampir roboh, MCK juga kurang memadai, jadi Mbah
Suti membutuhkan kepedulian," tandas seorang warga yang enggan disebut
namanya. (Pras/ME)
0 Komentar