IKLAN




 

Upaya Blora Tanggulangi Kemiskinan

Rakor Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jateng di Blora
Tekad menanggulangi kemiskinan
Selain memperbaiki data kemiskinan, Bupati Djoko Nugroho juga menyampaikan bahwa penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora akan difokuskan pada 12 desa termiskin yang telah didata dan tersebar di beberapa Kecamatan.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Ganjar Pranowo dan Gus Yasin yang tahun ini memberikan bantuan bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) hingga 800 unit. Kami ingin seluruh bantuan itu difokuskan untuk 12 desa termiskin, bukan dibagi rata ke seluruh desa. Harapannya ada perubahan yang bisa dilihat dari kedua belas desa tersebut,” ucap Bupati.
Tidak hanya bedah RTLH saja, sejumlah bantuan juga akan digelontorkan kepada 12 desa miskin.

Program dari Pusat
Diantaranya menurut Bupati adalah program JKN, Kartu Indonesia Pintar, Pelatihan Ternak Ayam, Pengobatan Ternak Sapi, Program Keluarga Harapan, program bantuan bibit pertanian, Bantuan Pangan Non Tunai, Bansos Lansia dan Difabel, pelatihan ketrampilan, bantuan usaha produktif dari Baznas dan Bankeu Sarpras Desa.

Dua belas desa termiskin di Kabupaten Blora yang akan menjadi sasaran bantuan tersebut adalah Desa Sidomulyo, Desa Ketileng, Desa Sumber, Desa Mendenrejo, Desa Getas, Desa Pilang, Desa Ngumbul, Desa Kedungwungu, Desa Botoreco, Desa Gabusan, Desa Bangkleyan dan Desa Wado.

Infrastruktur jalan ditangani
“Itu tadi penanganan secara mikro, sedangkan secara makronya kami mengusulkan pembangunan akses jalan kepada Pemprov Jateng guna memperlancar aktifitas ekonomi masyarakat. Mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab dan banyaknya desa hutan yang ada di Kabupaten Blora,” lanjut Bupati yang akrab disapa Pak Kokok.

Blora membutuhkan perbaikan jalan yang signifikan. Termasuk jalan - jalan yang masuk dalam wilayah hutan, yang mana ada warga dari 138 Desa yang tinggal di dalamnya.
Beberapa ruas di antaranya, yang masuk dalam wilayah hutan berada dalam kondisi rusak berat dan membutuhkan anggaran yang sangat besar, untuk mendapatkan kualitas jalan yang sesuai kondisi lapangan diantaranya adalah ruas jalan Blora - Randublatung dan jalan Kunduran - Doplang.

Koneksi dua Propinsi
Untuk ruas jalan Randublatung-Getas hingga perbatasan Ngawi, lalu jalan Peting-Sumber-Menden-Medalem hingga perbatasan Bojonegoro (lokasi jembatan menuju Ngraho) dan jalan Jepon-Bogorejo hingga perbatasan Tuban diusulkan sebagai jalan provinsi.
“Alhamdulillah jembatan Bengawan Solo di Medalem nanti akan dibangun Bupati Bojonegoro untuk menghubungkan Blora bagian selatan dengan Ngraho. Ini akan membuka pertumbuhan ekonomi di Blora selatan. Kami berharap jalan menuju kesana dijadikan jalan provinsi karena menghubungkan dua kabupaten,” kata Bupati.
(rome)

Posting Komentar

0 Komentar