Dr. Sumarjati Arjoso, SKM CALON DPR RI DARI PARTAI GERINDRA DAPIL JATENG 3 (Ft Muji) |
Kunjungan Anggota DPR RI di Blora
Blora-ME, Dalam rangka sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat, disingkat gema cermat di Blora yang dihadiri oleh ratusan warga Kabupaten Blora. Perhelatan itu terselenggara berkat kerjasama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dari Komisi IX, Fraksi Partai Gerindra, Ibu Dr. Sumarjati Arjoso, SKM, yang turut hadir menjalankan tugasnya dalam mengawasi dan memberikan aspirasinya untuk masyarakat Blora, sesuai dengan tupoksi komisinya, yang bermitra dengan beberapa Kementerian dan Lembaga Negara lainnya, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, BKKBN, dan Kementerian Sosial. Pada hari Sabtu, 20/10/2018 di Resto D Joglo, Blora.
Masyarakat Harus Paham Gunakan Obat
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tentang cara menggunakan obat dan menyimpannya di tempat yang aman dari jangkauan anak - anak.
" Masyarakat harus paham bagaimana menggunakan obat, satu obat tidak mungkin bisa menyembuhkan beberapa penyakit, dan belilah obat yang telah dianjurkan oleh dokter, yaitu menggunakan resep dokter, cek dan tanyakan apa nama, khasiat, dosis, cara menggunakan dan efek sampingnya, obat yang akan digunakan, dan cek kembali tanggal kadaluarsanya obat tersebut, dan ingat, simpanlah obat - obatan itu ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak - anak" paparnya dihadapan ratusan peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut, yang sebagian besar adalah pengurus dan kader Partai Gerindra Kabupaten Blora, juga dihadiri oleh para dokter Puskesmas, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Blora. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Dr. Henny Indriyanti, M.Kes juga menghimbau kepada masyarakat, agar tidak sembarangan minum obat antibiotik, cegah penggunaan antibiotik yang tak terkendali.
" Karena bisa menimbulkan resistensi untuk kesehatan tubuh kita, itu bisa berbahaya" ungkapnya. Disaat yang sama mengungkapkan apresiasinya atas penyelenggaraan sosialisasi tersebut diatas.
" Kami sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi di Blora, harapan kami ini bisa dianggarkan, setiap tahun," tambahnya.
Jutaan Warga Terbantu BPJS.
Usai memberikan sambutan di session kedua ini, yang pertama, hadir dalam penyuluhan kesehatan dan reproduksi, yaitu di SMAN 1 Jepon. Ibu Dr. Sumarjati Arjoso, SKM, menyampaikan pentingnya peran BPJS, untuk membantu masyarakat miskin, untuk mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan.
" BPJS sampai sekarang dirasakan oleh masyarakat itu banyak sekali manfaatnya, Jutaan warga miskin bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di Rumah Sakit atau di Puskesmas, dulu masyarakat tidak berani periksa ke dokter, atau Puskesmas karena tidak memiliki uang, sekarang mereka bisa mendapatkan pelayanan itu sejak adanya BPJS, meskipun itu juga masih ada masalah, keuangannya mengalami defisit, karena beberapa hal, yaitu manajemen, dan perilaku yang tidak disiplin dari masyarakat dalam pembayaran iurannya, dan ini harus diselesaikan bersama" paparnya.
Sebab - sebab Defisitnya BPJS
Anggota DPR RI dari Komisi IX, dari Fraksi Gerindra, sekaligus Wakil Ketua Umum Partai ini mengakui, adanya masalah dalam pelaksanaan BPJS di Indonesia, yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu antara pengeluaran dan penerimaan dari iurannya tidak seimbang, banyak peserta iuran mandiri yang tidak bayar, kemudian setelah penyakitnya sembuh, berhenti tidak mau membayar iuran lagi. Ini harus diselesaikan secara menyeluruh, bukan hanya menjadi beban BPJS sendiri, ungkap politisi yang juga bergelar dokter ini.
" Penyelesaian ini harus menyeluruh, manajemen BPJS harus dirubah, Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan harus berkoordinasi, berapa sebenarnya kebutuhan dana BPJS, para dokter harus melaksanakan sesuai dengan ketentuan dan kondisi pasien, dan untuk masyarakat, rujukan harus benar - benar berjenjang, dan peserta BPJS Mandiri harus disiplin dalam membayar iurannya, semua harus dibenahi" ungkapnya. (rome)
0 Komentar