Pemutaran Video Setia (Seputar Penyakit Tidak Menular) kepada para ramaja Desa Purworejo, Blora dalam rangka pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat Prodi Kebidanan Blora
Sosialisasi PTM Remaja
BLORA, ME -Penyakit tidak menular (PTM) atau
Non-Communicable Diseases (NCDs) dijelaskan sebagai penyakit kronis yang tidak
menular dari satu individu ke individu lain maupun melalui hewan. PTM
berkembang secara lambat, sering kali tanpa gejala awal, dan umumnya memerlukan
perawatan jangka panjang.
Penyakit
Tidak Menular (PTM) selama ini sering dianggap sebagai penyakit orang dewasa
atau lansia. Padahal kenyataannya, penyakit seperti hipertensi, stroke,
jantung, hingga diabetes kini juga mulai mengintai anak muda. Data dari WHO
menunjukkan bahwa 41 juta orang meninggal setiap tahun akibat PTM, dan angka
ini setara dengan 71% dari total kematian global. Di Indonesia, hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 pun menegaskan bahwa remaja usia 15–24 tahun
sudah ada yang terdiagnosis kanker, hipertensi, stroke, bahkan diabetes. Fakta
ini tentu mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan, sebab remaja seharusnya berada
pada masa paling sehat dan produktif.
Kondisi
ini juga tercermin di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan, kasus PTM di daerah ini cukup tinggi, mulai dari hipertensi dengan
puluhan ribu kasus hingga stroke dan diabetes yang jumlahnya juga tidak
sedikit. Kasus-kasus tersebut tidak hanya ditemukan di kota, tetapi juga merata
hingga pedesaan, termasuk di Desa Purworejo, Kecamatan Blora. Meski desa ini
sudah memiliki Posbindu PTM, kenyataannya kesadaran masyarakat untuk menjaga
kesehatan masih rendah. Remaja yang seharusnya menjadi generasi penerus justru
belum memiliki pemahaman yang baik tentang pencegahan PTM.
Pemutaran Video Setia
Masa
remaja adalah periode pencarian jati diri. Di usia ini, anak muda sangat mudah
terbawa arus tren, termasuk gaya hidup yang kurang sehat. Kebiasaan begadang,
konsumsi makanan cepat saji, jarang makan buah dan sayur, minim olahraga, hingga
merokok adalah contoh perilaku yang kerap dilakukan tanpa memikirkan dampaknya
di masa depan. Jika kebiasaan ini dibiarkan, risiko terkena penyakit berbahaya
saat dewasa hingga usia lanjut akan semakin tinggi. Karena itu, edukasi
kesehatan yang tepat sasaran perlu diberikan sejak dini agar remaja memiliki
bekal pengetahuan dan mampu mengubah perilaku hidup ke arah yang lebih sehat.
Berangkat
dari masalah tersebut, Program Studi Kebidanan Blora, Poltekkes Kemenkes
Semarang, mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menghadirkan
sebuah inovasi kreatif berupa “Video SETIA (Seputar Penyakit Tidak Menular)”.
Video ini dirancang untuk menyampaikan informasi tentang PTM dengan cara yang
lebih menarik dan mudah dipahami remaja. Isinya meliputi pengertian PTM,
jenis-jenis penyakit, tanda dan gejala yang perlu diwaspadai, dampaknya bagi
kesehatan, serta langkah-langkah pencegahan yang sederhana namun efektif.
Pemilihan media video tentu bukan tanpa alasan. Generasi muda saat ini lebih
akrab dengan konten visual, terutama video animasi yang bisa diputar kapan
saja, berulang kali, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan
dibandingkan penyuluhan konvensional.
Sosialisasi Untuk Remaja
Program
ini melibatkan remaja dari Desa Purworejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
Kegiatan diawali dengan pre-test berupa pengisian kuesioner untuk mengetahui
pemahaman awal mereka tentang PTM. Setelah itu, para remaja menonton Video
SETIA yang telah disiapkan. Di akhir kegiatan, mereka kembali mengisi kuesioner
(post-test) untuk melihat sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah
menonton video. Dengan cara sederhana ini, diharapkan ada perubahan nyata dalam
pengetahuan sekaligus sikap remaja terhadap pencegahan PTM.
Kehadiran
Video SETIA membuktikan bahwa edukasi kesehatan tidak harus membosankan. Dengan
kemasan yang kreatif, informasi penting tentang kesehatan bisa disampaikan
secara efektif sekaligus menarik. Desa Purworejo mungkin hanya sebuah titik
kecil di Kabupaten Blora, namun langkah inovatif ini bisa menjadi inspirasi
bagi desa-desa lain di Indonesia. Jika semakin banyak remaja yang sadar
pentingnya menjaga kesehatan sejak dini, maka masa depan bangsa ini akan
dipenuhi generasi muda yang sehat, kuat, dan produktif. (rome)
Bekti Putri Harwijayanti, S.ST,.M.Tr.Keb
0 Komentar