IKLAN


 

Puluhan Tahun Tak Direhab, GOR Kolonel Sunandar Bahayakan Pemain

Kondisi lapangan bulutangkis GOR Kolonel Sunandar yang rusak membahayakan pemain

"Dengan berbalut decker di lutut, akibat cedera tulang lutut, Sam Gautama tetap aktif bermain bulutangkis bersama rekan - rekannya di GOR Bulutangkis Kolonel Sunandar, Blora. Meskipun harus ekstra hati - hati, karena lantai dan karpetnya sudah rusak, sehingga membahayakan pemain, mereka berharap OPD pengelola, segera ada renovasi sebelum ada jatuh korban lagi"

Cedera lutut akibat kesandung lantai lapangan saat berlatih bulutangkis di GOR

Kondisi Buruk GOR
BLORA, ME - Keluhan kondisi lapangan bulutangkis yang sudah rusak dan membahayakan pemain, kembali diungkapkan oleh Parno, pensiunan Aparatur Sipil Negara, kepada Monitor Ekonomi, pada Jumat pagi (22/8/2025). Dirinya mempertanyakan tindaklanjut dari OPD pengelola yaitu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, atas keluhan para pemain bulutangkis, yang menyewa lapangan tersebut.

"Lapangan bulutangkis ini sudah puluhan tahun gak dapat perawatan, mestinya segera diperbaiki lantainya yang terbuat dari kayu flooriing itu jebol di tengah lapangan, dan karpetnya pun sudah robek di tengah, sehingga membuat tidak nyaman dan berbahaya bagi pemain, khususnya yang lapangan tengah itu," ujar Parno, yang juga pernah bekerja di instansi Dinporabudpar itu.

Selain lantai bulutangkis, tembok gedung olahraga yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ismail pada tahun 1983 itu, nampak usang dan penuh kotoran burung walet, yang diduga bersarang di atap GOR Kolonel Sunandar, nama pahlawan revolusi yang gugur di Blora ini. Atapnya pun dilaporkan juga bocor, sehingga saat hujan air masuk ke lapangan.

"Sebenarnya bagaimana pengelolaan perawatan GOR ini ya, kita kan main juga membayar retribusi lho, begitu juga dengan klub - klub lain, ya wajar dong kita menuntut perbaikannya, tapi kok gak realisasinya," ujar Agus, mantan anggota TNI AD, yang juga aktif bermain bulutangkis ini.

Parno penggiat olahraga bulutangkis di GOR Kolonel Sunandar pertanyakan anggaran rehabilitsi lapangan

Sudah Diusulkan Perbaikan
Saat Monitor Ekonomi, meminta konfirmasi dari Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata  (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Iwan Setiyarso di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa pihaknya sudah berkali - kali mengajukan usulan perbaikan lapangan bulutangkis dan venue - venue yang lain kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Blora, akan tetapi belum anggaran dikarenakan ada efisiensi.

"Ya kami tahu kondisi itu, memang sudah lama harus mendapatkan rehabilitasi lapangan bulutangkis GOR Kolonel Sunandar, kami juga mengusulkan perbaikan juga untuk GOR Pringgondani, yaitu lampu tengah juga sudah rusak, juga lapangan tenis baik indoor maupun outdoor kita, kurang lebih butuh Rp. 200 jutaan untuk anggarannya, tapi kemarin dicoret karena ada efisiensi, ya kita ajukan lagi untuk tahun depan  di 2026" beber Iwan Setiyarso.

Saat dikonfirmasi terkait pendapatan asli daerah yang diperoleh dari penyewaan aset yang dikelolanya, Iwan menjawab bahwa seluruh pemasukan daei aset yang dikelolanya, telah dimasukkan ke Kas Daerah melalui Bendaharanya. Untuk jumlah besarannya, dirinya menyampaikan harus membuka data dari Bendahara kantornya.

"Untuk jumlah pendapatannya, yang disetor teris terang saya lupa, harus membuka data dari Bendahara kita, tapi yang pasti taegetnya selalu tercapai, dan lanhsunv disetorlan ke Kas Daerah, jadi penggunaanya nanti, tergantung Daftar Penggunaan Anggaran tahun berjalan, yang pasti selalu kita usulkan kok" ungkap Iwan. 

Prestasi Melejit Bulutangkis
Meskipun kondisi lapangan bulutangkis Blora tidak layak dan justru membahayakan pemain, tidak menyurutkan animo para pecinta bulutangkis Blora, termasuk untuk para pemain - pemain yunior di Blora. Agus Untoro, yang sering menemani atlet - atlet yunior Blora untuk berlatih di GOR Kolonel Sumandar, juga mengeluhkan hal yang sama, kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Blora untuk mendukung prestasi pemain yunior dari Blora.

"Iya kondisi lapangan bulutangkis Blora memang memprihatinkan, tidak layak dan berbahaya itu, banyak pemain kita yang cedera karena kesandung karpet, dan lantainya yang tidak rata, harus segara diperbaiki, kalo pungin prestasi atlet kita melejit, saat ini dari yunior sudah ada yang berhasil jadi juara di tingkat nasional dan internasional lho, tapi itu usaha mati - matian sendiri bersama klubnya, Pemkab kita mana tahu itu?" ungkap Bah Un, panggilan akrab mantan anggota DPRD Blora ini.

Patut dievaluasi memang kondisi venue - venue olahraga yang dikelola oleh Dinas Porabudpar Blora ini, selain kondisi sarana dan prasarana yang tidak mamadai, perhatian Pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada dunia olagraga dianggap kurang, hal itu diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi.

"Sebagai contoh, tidak adanya lapangan sepak bola yang berstandar nasional, termasuk anggarannya yang kurang memadai, kemudian tidak adanya pelatih profesional untuk membimbing atlet - atlet berprestasi dari cabang - cabang olahraga yang ada di Blora, kemudian adanya aset - aset olahraga yang mangkrak, seperti lapangan golf, yang tidak pernah ada kegiatan atau kejuaraan di sana, mestinya harus dioptimalkan pemanfaatannya, selain untuk pusat olahraga, eks lapangan golf juga bisa jadi pusar rekreasi dan wisata edukasi masyarakat," tanfldasnya.

Berikut Para Juara dari Blora
M Lazar AA, Peringkat 2 nasional ini bertanding di Lombok, Sirkuit Nasional B, sekolah di SD Baitunur lahir 2015. Ayu Pratiwi, Juara Srilangka Junior International lahir 2009. Valdis Adlina Wisnu Putra, Peringkat 3 Nasional Ganda, lahir 2011 dari SMPN 6 Blora. Radinka Regaz Pratama, Peringkat 9 Nasional lahir 2012 SMPN Tunjungan 2.
(Rome)

Posting Komentar

0 Komentar