Tentang Kopdes
BLORA, ME - Saat mengikuti rapat sinergitas pengembangan ekonomi Desa Tunjungan, Ketua Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Tunjungan, Saiful Amri menyampaikan, bahwa jajaran Pengurus Kopdes Tunjungan masih dalam tahap penguatan dan pengurusan kelembagaan.
Untuk bisnisnya, mantan Komisioner KPUD Blora mengaku masih bingung, mau buat apa dan darimana anggarannya, pasalnya modal kopdes tidak mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah baik pusat maupun daerah, penyertaan modal Kopdes berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela dari anggotanya.
"Perlu saya sampaikan bahwa Kopdes tidak mendapatkan bantuan modal hibah dari Pemerintah, modal usaha kita hanya berasal dari anggota, dan dari pinjaman Bank Himbara, kalo di luaran bisa dapat pinjaman Rp 3 Milyar, kemudian agunannya apa, darimana, dari siapa, lalu siapa yang berani bertanggungjawab, kalo dari anggota masih terlalu kecil, dan kita masih gak tega untuk makainya," papar Amri.
Tiga Usaha Bumdes
Berbeda dengan Kopdes yang masih bingung mau usaha apa, Bumdes Tunjungan ternyata sudah memiliki tiga usaha yaitu Pengelolaan Pasar Tunjungan, Penglolaan Sampah dan Pengelolaan Usaha Pamsimas. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bumdes Tunjungan di tempat yang sama.
"Saat ini Bumdes kami memiliki tiga usaha yaitu pengelolaan kios dan pasar, pengelolaan sampah dan pengelolaan pamsimas, mohon masukannya untuk meningkatkan usaha kami, di bidang yang lain," ungkapnya.
Di sesi dialog, Kades Yasir mempersilahkan para awak media dari Pemimpin Umum Monitor Ekonomi, Pemimpin Redaksi Opini Publik dan Kepala Biro Media Buseronline, untuk memberikan pandangan dan sekaligus masukan terkait bisnis apa yang cocok dilaksanakan oleh Bumdes maupum Kopdes Tunjungan.
"Kebetulan saya juga mengundang teman - teman media, yang bisa kita ajak mengawal kopdes dan bumdes kita, mohon masukannya untuk Desa kami, terkait bisnis apa yang cocok untuk dijalankan di desa kami, sebaiknya tidak menyaingi usaha warga kami," ujar Kades Yasir ini.
Bisnis Potensi Alam
Pemimpin Umum media Opinipublik.com, Bambang Sartono, menggarisbawahi bahwa potensi Desa Tunjungan sangat banyak untuk dikembangkan menjadi usaha di Kopdes dan Bumdes, mulai dari potensi Waduk Greneng, Kebun Buah Durian dan kelengkeng yang ditanam di lahan Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) oleh LMDH Desa Tunjungan.
"Potensi wisata waduk Greneng adalah ikon, untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat desa agar melejit, sektor perikanan, wahana air dan kebun buah - buahan di kawasan waduk Greneng tersebut, kita gandengkan dengan potensi wisata Desa Kalangan, Sambongrejo, dan Kedungrejo, sesuai dengan potensinya masing - masing saling mendukung termasuk kami dari media siber yang rergabung di Forum Jaringan Media Siber Blora" ungkap Bangsar, panggilan akrab wartawan senior Koran Harian Sore Wawasan ini.
Di saat yang sama Pemimpin Umum Monitor Ekonomi, Roy Kurniadi mengusulkan dibangkitkan lagi wisata Cemara 7 menjadi bumi perkemahan, dengan bangunan yang unik, kemudian di sektor perikanan, membuat tempat pemancingan terapung, atau dibangun gazebo - gazebo di pinggir waduk, serta membangun dermaga untuk perahu, dan mainan wahana air.
"Cemoro 7 bisa dibangun lagi dengan konsep perkemahan, kemudian buat shelter - shelter untuk para pemancing, dan membuat pusat kuliner perikanan, dengan harga yang kompetitif namun terjangkau untuk seluruh pengunjung, jangan lebih mahal dijual di luar Desa, seperti durian, kelengkeng harus lebih murah, karena berasal dari.pusatnya, di samping itu, bila ingin membuat toko modern, harus menjaga harganya, jangan menyaingi toko milik warga, dengan kata lain menjadi grosir di Desa," ujar Roy. (Rome)
0 Komentar