IKLAN


 

Balada Pilu Veteran, Mereka Yang Berjuang Untuk Kemerdekaan, Mereka Yang Terlupakan

Suginah, janda anggota Legiun Veteran RI pejuang kemerdekaan, bertahun - tahun tergolek akibat sakit lumpuh 

"Meskipun tidak mematok angka, atau bahkan minta belas kasihan, Legiun Veteran layak untuk diperhatikan kesejahteraannya, pasalnya merekalah yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini, namun ironisnya mereka terlupakan oleh para penikmat kemerdekaan ini"

Mantan Anggota KKO - AL, Supardi dibezuk Ketua LVRI Blora, Mulyono

Bezuk Anggota LVRI
BLORA, ME - Dengan langkah tegap, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Blora, Mulyono mengantarkan Monitor Ekonomi untuk membezuk anggotanya yaitu Supardi (90 tahun) pensiunan Anggota Korps Komando Operasi - Angkatan Laut (KKO AL), pasukan elit tempur yang kini disebut Korps Marinir AL, di kediamannya Jalan Brantas Nomor 32B, Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota. Tidak lupa sebagai yunior, Mulyono memberi hormat seniornya, mantan prajurit elit Angkatan Laut Republik Indonesia ini.

Sebagai KKO AL, Supardi adalah Tentara Pejuang di masa perang kemerdekaan, dirinya banyak bertugas tempur di garis depan untuk menjalankan Operasi Dwikora di wilayah Kalimantan, yang bisa kita bayangkan betapa luar biasa semangatnya saat muda dulu, bertugas mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, di medan tempur yang alamnya masih hutan belantara.

Bisa kita pahami, betapa pengorbanan mereka tidak sebanding dengan gajinya karena masa perjuangan, sebagai negara baru merdeka, mereka sadar bahwa negara belum mampu membayar pengorbanan dan perjuangan mereka saat itu, mereka ikhlas dan tulus demi masa depan generasi yang akan datang, para pemegang tampuk kekuasaan negeri ini, setelah 79 tahun menikmati kemerdekaan ini.

Setiap peringatan kemerdekaan, mereka mengenangnya dengan tetesan air mata haru, mengingat perang dan pengorbanan kawan - kawan seperjuangannya, yang gugur di medan perang, bahkan di depan mata dan pelukan mereka, Supardi adalah salah satu pejuang yang beruntung, masih mendapatkan kesempatan hidup di jaman kemerdekaan ini. 

Ketua LVRI Kabupaten Blora, Mulyono berharap Pemerintah membantu para anggota LVRI melalui APBN dan APBD

Kehidupan Susah Veteran
Namun bukan berarti kehidupan mereka penuh dengan kebahagiaan, atau berlimpah materi, kini di sisa umurnya harus mengalami sakit - sakitan, pikun dan hidup sendiri, banyak sekali Anggota LVRI dan janda pejuang yang kehidupannya bisa dikatakan miskin ekstrem, tidak tersentuh bantuan kehidupan yang rutin.

Pemerintah hanya sesekali dalam setahun memberikan tali asih, sebesar Rp. 800 Ribu, per anggota pada tahun anggaran 2024, selebihnya kita tidak tahu, bagaimana kehidupan mereka selanjutnya. Dua janda veteran, Ibu Rasmi dari Dukuh Ngori, Desa Sumurboto dan Ibu Suginah, yang tinggal di Dukuh Ngodo, Desa Semanggi, Kecamatan Jepon, keduanya hanya bisa tergolek bertahun - tahun akibat sakit, di atas ranjang tanpa kasur yang empuk, anaknya tidak mampu membelikan, karena mereka juga dalam kondisi susah. 

"Kondisi ini dialami hampir semua anggota LVRI Blora, jadi kami harus pinter - pinter mengayomi mereka, kita carikan bantuan - bantuan, kami berharap Pemerintah baik dari Pusat, Provinsi maupun Daerah atau Kabupaten bisa membantu kami, berikan anggaran yang layak untuk mereka, kami tidak mematok berapa angkanya, karena mereka berjuang tidak untuk kepentingan pribadi, tapi demi masa depan bangsa ini," ungkap Mulyono.

Memang patut untuk direnungkan oleh para stakeholder, pemegang kekuasaan negeri ini, saat mereka gila - gilaan korupsi, bergaya hidup mewah, ada sebagian kecil masyarakat kita, yang untuk mencari makan sehari saja susah, terutama para pejuang kemerdekaan kita ini. Mereka yang berjuang, mereka yang terlupakan, di negeri.yang konon katanya paling dermawan sedunia, dermawan untuk bangsa lain, tapi tidak untuk bangsa sendiri. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar