IKLAN


 

Kredit Macet Puluhan Milyar, Dewan Panggil Direksi Bank Blora Artha

.        Siswanto, Wakil Ketua DPRD Blora

"DPRD Blora akan panggil Komisaris dan Direksi BPR Bank Blora Artha terkait tingginya kredit macet di BUMD milik Pemerintah Kabupaten Blora tersebut"

DPRD Undang BUMD
BLORA, ME -  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora dalam waktu dekat merencanakan pemanggilan Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Salah satu sebab adalah adanya kredit macet yang mencapai puluhan milyar.

“Kami akan undang Komisaris dan Direksi Bank Blora Artha. Karena tujuan penyertaan modal ke BUMD adalah keuntungan. Kalau banyak kredit macet, apakah karena sistem atau personal? Perlu kita cek,” terang Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto.

Wakil Ketua DPRD dari partai berlambang pohon beringin ini mengungkapkan kepada Monitor Ekonomi melalui pesan WhatsApp,  terkait rencana pemanggilan jajaran Komisaris dan Direksi Bank milik Pemkab Blora tersebut pekan depan. 

“Tadi saya sudah matur pada Ketua dan jajaran Pimpinan DPRD. Nanti akan dilakukan rapat dengar pendapat dengan komisi yang membidangi, tujuan pemanggilan ini supaya BUMD khususnya BPR Bank Blora Artha sehat, hasilkan cuan dan suaya PAD kita meningkat setiap tahun." imbuhnya.

.                    Arif Samsuhuda, 
            Dirut BPR Bank Blora Artha

Tingginya Kredit Macet
Kondisi Bank Plat Merah yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemkab Blora ini, diduga dalam kondisi yang menurun, akibat tingginya kredit macet. Nilainya cukup fantastis, diperkirakan mencapai puluhan Milyar.

Direktur Utama Perumda BPR Bank Blora Artha, Arief Syamsuhuda membenarkan hal tersebut. Saat ini pihaknya terus berusaha agar stamina perusahaan yang dipimpinnya tersebut menjadi lebih baik. “Iya segitu (Rp 20 Milyaran),” ucapnya.

Kredit macet tersebut tidak hanya ada di Blora saja. Melainkan di luar Blora juga, termasuk Kredit Macet dari Perumda Blora Wira Usaha (BWU) senilai Rp 1,09 Milyar.

 “Untuk BWU yang dijaminkan ada Aset Perusahaan dan Aset Pribadi milik Mantan Direktur Umum,” tambahnya.

Buka Kredit Macet
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi berpendapat agar pengelola BPR Bank Blora Artha saat dipanggil Dewan Blora, harus berani  membuka seluruh data kredit yang macet, entah perseorangan ataupun Badan Usaha, termasuk penyebab macetnya pembayaran kredit tersebut.

"Komisaris dan Direksi BPR Bank Blora Artha harus terbuka, berani membuka siapa saja yang kreditnya macet, dan kalo itu Badan Usaha apalagi BUMD mesti dicek kenapa bisa macet, karen ini uang rakyat, harus diperiksa apa penyebabnya, dengan melibatkan Kejaksaan Negeri yang menjadi mitra pengawasan Bank tersebut, cari solusi yang terbaik, bila memang tidak ditemukan pelanggaran hukum terkait tindak pidana korupsi," ungkapnya melalui pesan WhatsApp

Kurnia Adi juga menambahkan sebaiknya Bank Blora Artha ikut aktif dalam upaya pemberantasan rentenir atau lintah darat, praktek kredit ilegal tersebut bunganya mencekik leher, dan meresahkan warga Blora, karena tingginya kredit macet tersebut diyakini tidak terjadi pada masyarakat kecil, apabila diberi fasilitas kredit lunak untuk modal kerja.
(Rome)

Posting Komentar

0 Komentar