Bupati Blora, Arief Rohman serahkan ratusan pompa air untuk Kelompok Tani se Kabupaten Blora dari Kementan RI
"Janji Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI untuk memberikan bantuan pompa air pada 164 kelompok tani yang ada di Kabupaten Blora, akhirnya terealisasi melalui kegiatan pompanisasi Penambahan Areal Tanam (PAT)"
Bupati Blora Arief Rohman meminta agar pompa bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk produktifitas pertanian
Penyerahan Bantuan Kementan
BLORA ME - Pada hari ini, Rabu (22/5/2024), bertempat di Gedung Balai Benih Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, telah dilaksanakan penyerahan bantuan pompa air untuk 164 Kelompok Tani se Kabupaten Blora, yang dilakukan oleh Bupati Blora Arief Rohman dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Supriyanto dan Kepala Dinas P4 Blora, Ngaliman.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak kekeringan ekstrem pada sektor pertanian tanaman pangan, akibat dari munculnya fenomena terjadinya el nino di sepanjang tahun 2023. Salah satunya adalah terjadinya pergeseran pola tanam, panen dan penurunan produksi padi, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kita menerima bantuan Alsintan berupa pompa air, yang mana kita peruntukan untuk kelompok tani yang ada di Kabupaten Blora, semoga dengan bantuan Menteri Pertanian ini, bisa bermanfaat untuk pertanian yang ada di Kabupaten Blora," ungkap Bupati Blora, H.Arief Rohman.
Bupati menuturkan bahwa dengan adanya bantuan pompa dari pemerintah pusat ini akan bermanfaat bagi para petani. Dirinya mengungkapkan bahwa di Kabupaten Blora, ada sekitar 5 kecamatan yang sumber airnya tersedia, dan wilayah lainnya masih perlu usaha lebih untuk mendapatkan air.
"Pompa ini tentunya bisa kita manfaatkan, karena kalau kita bertani ini yang dibutuhkan adalah air, semoga dengan pompa ini, bisa kita manfaatkan untuk menyedot air untuk mengairi lahan pertanian kita," terangnya
Meningkatkan Produksi Pertanian
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Supriyanto, mengungkapkan bahwa bantuan pompa tersebut diharapkan bisa meningkatkan produksi pertanian.
"Jawa Tengah mendapatkan alokasi 4 ribu unit pompa yang pengirimannya dalam proses, semoga kami di Jawa Tengah, termasuk Blora, bisa memanfaatkan itu untuk peningkatan produksi pangan di Jawa Tengah, di Blora untuk 164 yang di kelompok tani," ungkapnya
Ia meminta kepada para penerima bantuan supaya bisa merawat dan memanfaatkan bantuan pompa air tersebut dengan baik. Sehingga bisa mendukung peningkatan produksi pertanian.
Di tempat terpisah Dandim 0721 Blora, Letkol Czi Yuli Hartarto, menyatakan, Kodim siap mengawal program dari Kementan dengan membantu para petani yang ada di Kabupaten Blora
"TNI khususnya Kodim, pada intinya membantu petani dalam hal ini pendampingan dan pengawalan mulai dari awal sampai akhir, walaupun saat ini mulai kemarau intinya kita ingin membantu kesulitan masyarakat," jelasnya
Butuh Sumur Bor
Sementara itu, salah satu Pengurus DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Blora, Mulyono di sela - sela audiensi di Ruang Rapat DPRD Blora bersama Komisi B dan PG Gendhis Multi Manis Bulog, untuk membahas persoalan harga beli tebu dan kemitraan dengan Direktur Operasional PG GMM Bulog, mengungkapkan pentingnya bantuan sumur pertanian di Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, untuk mengairi lahan pertanian.
"Saya mohon kepada bapak - bapak anggota Komisi B, yang membidangi pertanian untuk memberikan perhatian kepada para petani di wilayah Desa Botoreco, yang saat ini mengalami kekeringan ekstrem, dan berpotensi gagal panen, jika segera disuplay air, kami mohon bisa diberikan bantuan sumur pantek untuk sawah - sawah di desa kami, kedalamannya hanya 25 meter saja," ungkap Mulyono, mantan Kades Botoreco ini.
Menjawab permintaan tersebut, Anggota Komisi B, Munawar yang juga berasal dari Dapil Blora 4, yang meliputi salah satunya adalah Kecamatan Kunduran, menyatakan siap membantu dan meminta Dinas P4 Blora untuk turun ke lapangan, mengecek temuan kondisi tersebut.
"Dulu saya pernah datangkan para ahli untuk mencari sumber air di wilayah Kunduran selatan untuk sumur artetis, sayang sekali dari empat titik yang disurvey tidak ada sumber yang ditemukan, kalo memang di Botoreco ada dan hanya sekitar 25 Meter saja, saya minta Dinas Pertanian untuk cek kesana," ungkapnya. (Rome)
0 Komentar