IKLAN




 

Kamajaya Masuk Radar Bakal Calon Bupati Blora Dari Partai Golkar

Surat Undangan Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar untuk Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

"Teka teki kandidat Calon Bupati Blora dari Partai Golkar akhirnya terkuak, dua nama diundang DPP Golkar Pusat untuk mendapatkan pengarahan dari Ketua Umumnya Airlangga Hartarto untuk memenangkan kontestasi Pilkada serentak pada 27 November 2024 ke depan"

Surat DPP Golkar
BLORA, ME - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya ternyata telah memulai memanaskan mesin partainya untuk menyambut kontestasi Pemilihan Kepala Daerah tingkat Propinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, yang akan digelar tetap pada rencana semula yaitu secara serentak pada tanggal 27 November 2024.

Surat Undangan dengan logo Pohon Beringin kop Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya dengan nomor : Sund-359/GOLKAR/IV/2024 tanggal 4 April 2024, dengan agenda undangan untuk menghadiri acara silaturahmi dan pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar kepada Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar.

Surat itu ditujukan kepada Ketua/PLT Dewan Pimpinan Daerah (DPD).Partai Golkar Provinsi se Indonesia berisi undangan untuk menghadiri kegiatan yang tertulis diatas yang akan diselenggarakan di Kantor DPP Partai Golkar di Ballroom Lt 2 Ghra Golkar - Kemanggisan Jakarta, pada hari Sabtu (6/4/2024), dengan menghadirkan para Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang telah ditunjuk oleh DPP.

Dua Nama Calon
Dalam lampiran daftar nama Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah tersebut, terdapat dua nama yang turut hadir memenuhi undangan pengarahan dari Ketua Umum DPP Partai berlambang Pohon Beringin, Airlangga Hartarto, meskipun undangan tersebut tidak serta merta menjadi rekomendasi calon yang ditunjuk oleh Partai Golkar pusat, karena masih ada mekanisme lainnya.

Dua nama untuk Bakal Calon Bupati Blora yaitu pertama adalah Siswanto, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora, dan yang kedua yaitu Kamajaya, Pengusaha Nasional mantan pendiri Pabrik Gula Gendhis Multi Manis (GMM) yang berlokasi di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, yang saat ini telah dibeli oleh Perum Bulog.

Dengan beredarnya surat tersebut, maka terkuaklah bakal calon penantang petahana yaitu Arief Rohman, yang beberapa waktu lalu, juga telah diusulkan dan disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Hakim.

Poros Koalisi Partai
Dari informasi tersebut, setidaknya telah ada gambaran peta politik di Kabupaten Blora. Partai Golkar akan mengusung salah satu nama yang dirilis dalam undangan tersebut, namun untuk kursi Golkar di Blora masih dibutuhkan koalisi dengan partai lain, untuk memenuhi ambang batas syarat pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Blora yaitu 9 kursi.

Sementara itu khusus untuk PKB, Arief Rohman melenggang sendirian untuk mencalonkan diri karena perolehan suaranya signifikan yaitu meraih 11 kursi DPRD Blora, sebagai pemenang Pemilu Legislatif Daerah tahun ini. Akan tetapi untuk penentuan Wakilnya, bisa jadi akan menggandeng satu partai koalisi, dan dimungkinkan dua atau bahkan lebih Partai Politik peraih kursi akan ikut bergabung menjadi koalisi besar.

Lalu bagaimana dengan Partai Banteng Mencereng alias PDIP, yang pada Pemilu ini hanya meraih 8 kursi, turun 1 kursi dari Pemilu 2019. Siapakah sosok yang akan diusung untuk menjadi Calon Bupati atau bahkan hanya Wakil Bupatinya ke depan, apakah Tri Yuli Setyowati alias Etik akan maju naik kelas menjadi Calon Bupati, atau akan tetap diajukan menjadi Wakil Bupati untuk koalisi kembali dengan PKB?

Tak kalah menarik adalah Partai Gerindra yang akan mengusung Prayogo Nugroho, anak dari mantan Bupati Blora dua periode, yang sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Blora, Djoko Nugroho, untuk menjadi Wakil Bupati di Pilkada Blora nanti, untuk koalisinya menurut Kokok, panggilan akrab Djoko Nugroho, bisa dengan Partai apapun yang penting kalkulasi kemenangannya besar.

Simulasi Prediksi Koalisi
Berikut adalah simulasi prediksi :

Prediksi 3 poros.
Poros 1 Petahana PKB dengan koalisinya.
Poros 2 Golkar dengan koalisinya.
Poros 3 PDIP dengan koalisinya.

Simulasi prediksi 2 Poros
Poros 1 Petahana PKB, PKS, PPP, Demokrat, Hanura, Perindo
Poros 2 Golkar, Gerindra, PDIP, Nasdem.

Khusus PDIP juga bisa menjadi poros koalisi petahana jika memang mendapatkan posisi yang terbaik yaitu kembali menjadi Wakil Bupati. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar