IKLAN




 

Bupati Arief Prihatin 30% Anak Sekolah Tanpa Sarapan

Ketua LSM Indes Roy Kurniadi usulkan program makan siang gratis dilaksanakan oleh Pemerintah Desa melalui PKK Desa

"Dalam sesi dialog saat agenda Musrenbang Tingkat Kabupaten Blora, Bupati Blora Arief Rohman merasa prihatin ada survey yang menyebutkan 30% anak pergi sekolah tanpa sarapan"

Bupati Arief sampaikan pidato sebelum pembukaan Musrenbang Kabupaten Blora 

Dialog Musrenbang Blora
BLORA, ME - Bupati Blora Arief Rohman menanggapi positif usulan dari Ketua LSM Indes Blora, Roy Kurniadi, untuk mengusulkan pelaksana program Presiden terpilih Prabowo - Gibran yaitu pemberian makan siang gratis untuk anak sekolah se - Indonesia, diserahkan kepada Pemerintah Desa yaitu PKK Desa, hal itu disampaikan saat dialog di agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kabupaten Blora, yang digelar rutin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Blora, pada Kamis (28/3/2024) tadi pagi hingga siang hari.

"Saya usul kepada Pak Bupati untuk sampaikan kepada Pemerintah Pusat apabila ada rakor pelaksanaan program makan siang gratis nanti, agar bisa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, melalui Tim PKK Desa bersinergi dengan pihak sekolah, karena ada potensi ekonomi yang sangat besar, yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi warga desa, mulai dari beras, sayur dan lauk pauk bisa melibatkan para petani dan peternak di desa masing - masing, sehingga ekonomi berputar di desa, tidak main - main di Blora mencapai Rp. 582 Milyar per tahun, dibagi 291 Desa Kelurahan akan menghasilkan omset sebesar Rp. 2 Milyar per tahun untuk masing - masing," beber Roy, yang juga Pemimpin Umum Majalah Monitor Ekonomi ini.

Sekolah Tanpa Sarapan
Dalam jawabannya Bupati Arief mengaku prihatin saat mengetahui survey yang menyebutkan bahwa 30% anak pergi sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu di rumahnya, hal itu terjadi karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu menyediakan menu sarapan untuk anak - anaknya. Maka program makan siang gratis untuk anak - anak sekolah dari Presiden terpilih bisa menjadi jawaban, agar anak kita tidak belajar dengan perut yang kosong, bahkan persoalan persediaan air minum pun menjadi perhatian Bupati Arief untuk dicarikan solusinya.

"Saya prihatin ya ada survey yang menggambarkan bahwa 30% anak pergi ke sekolah tanpa sarapan, jadi bagaimana mungkin mereka bisa menerima pelajaran dengan baik bila perut mereka kosong, ini adalah masukan yang bagus, jika bisa kita sinergikan antara pihak sekolah, Komite dan PKK Desa untuk melaksanakan program tersebut, dan memang potensi ekonominya besar sekali untuk pengadaan beras, sayuran dan lauk pauk, serta susunya, apabila disediakan oleh warga Desa setempat dimana sekolah itu berada, bahwa nggak cuma makanan ya, masalah air minum juga kurang di sekolah - sekolah, saya minta penyediaan ini bisa dilakukan melalui CSR ya, tolong sediakan minuman galon, anak - anak tinggal ngisi botol air minumnya," ujar Bupati Arief kepada perwakilan BUMD dan BUMN yang turut hadir dalam Musrenbang tersebut.

Gus Arief juga setuju diadakan lomba menu sehat Rp. 15.000,- per porsi untuk simulasi penyediaan makan siang gratis apabila sudah ditetapkan dalam anggaran Pemerintah Pusat yaitu dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Di saat yang sama Kepala Bappeda Propinsi Jawa Tengah, Harso Susilo turut menanggapi pelaksanaan program makan siang gratis tersebut. Dirinya menyampaikan bahwa di APBN maupun APBD Propinsi Jawa Tengah belum menganggarkan program tersebut, namun Pemerintah Propinsi Jateng siap untuk mengantisipasinya dan  menunggu petunjuk pelaksanaan dari Pemerintahan berikutnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar