IKLAN




 

Refleksi Hari Jadi Blora Ke - 274 Tahun

Penari cilik dari Grup Barongan Blora di tangan merekalah seni budaya terus hidup

"Kemeriahan rangkaian hiburan rakyat memang sudah mahfum dilakukan Pemerintah, dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten/Kota di seluruh dunia, termasuk Kabupaten Blora, ketika pesta selesai, harus ada langkah perbaikan untuk menuju kesejahteraan rakyat yang hakiki"

Permohonan Maaf Bupati
Dalam setiap perhelatan kegiatan rangkaian menyambut Hari Jadi Blora yang ke - 274 Tahun, Bupati Blora, H. Arief Rohman dalam pidato sambutannya selalu menyampaikan maaf, atas tidak maksimalnya pembangunan Kabupaten Blora yang dirasa belum merata, dengan alasan masa jabatannya yang tidak optimal, alias cuma 3,5 tahun saja.

Bahkan karena pandemi Covid 19 di dua tahun awal Pemerntahannya, nyaris tak ada gebrakan pembangunan, selain untuk urusan penyelamatan rakyat dari kematian, akibat ganasnya penularan virus tersebut. Baru setelah Pemerintah Pusat, mencabut status bencana darurat Covid 19 dinyatakan normal kembali, Gus Arief panggilan akrab Bupati kita, berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Meski sempat menuai pro kontra karena pembiayaan pembangunan itu diambil dari berhutang pada Bank Jateng sebesar ratusan Milyar lebih, berkat lobby yang masif dengan para legislator di Blora, akhirnya dapat disetujui hutang daerah untuk pembiayaan belanja infrastruktur, yang direncanakan lunas pada tahun 2024, atau sebelum masa jabatan pasangan Arief - Etik itu berakhir.

Ungkapan bahwa dirinya belum bisa menyelesaikan pembangunan karena pemotongan masa jabatan, dan berharap bisa melanjutkan pada periode Pilkada selanjutnya, apabila terpilih kembali dalam Pilkada 2024, adalah satu strategi politik jelang Pemilu Serentak dan Pemilihan Kepala Daerah 2024, dengan jargon keberlanjutan.

Skala Prioritas
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang dimulai dari Blora selatan, menjadi skala prioritas, dikarenakan wilayah tersebut merupakan lumbung pangan, dan tambang galian bukan logam yang penting yaitu pasir, namun masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, karena akses fasilitas transportasi yang buruk, membuat harga komoditas anjlok.

Oleh karena itu, strategi memperbaiki jalur transportasi di wilayah itu, sekaligus membuka isolasi dengan Kabupaten tetangga, seperti Bojonegoro dan Ngawi dan Grobogan, menjadi skala prioritasnya, dan itu telah berhasil diwujudkan, tinggal mengurai dan menghitung program pembangunan tahun berikutnya, yang sudah ada di depan mata (2024.red).

Namun sekali lagi, ganjalan fiskal kembali terbuka, karena penggunaan APBN yang tersedot untuk membiayai pesta demokrasi yaitu Pemilu Serentak 2024, yang diprediksi akan terjadi dua putaran, dan dilanjutkan Pemilihan Kepala Daerah, jelas akan mempengaruhi postur pendapatan dan belanja daerah, Hari Jadi Blora ke - 274 ini secara fakta adalah kondisi yang kurang nyaman, bagi keuangan daerah, tapi ini penting untuk dilaksanakan, demi menghidupkan ekonomi mikro dari sektor seni budaya kreatif masyarakat.

Jadi pertunjukan harus tetap berjalan, the show muat go on, agenda rutin tahunan ini harus tetap berjalan, demi menghibur rakyat, walau sesaat, biarlah remahan rengginang ini menjadi kado terindah untuk rakyat. Rakyat hanya berharap, tidak ada dusta diantara kita, keriuhan pesta itu terus berlanjut dengan program - program untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk pesta kemenangan oligarki semata. Selamat Hari Jadi Bloraku, yang ke - 274 Tahun. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar