IKLAN




 

Balada Keroncong Indonesia, Hidup Segan Matipun Tak Mau

Agus Jok melantunkan lagu dari Negeri Jiran Malaysia yang berjudul "Fatwa Pujangga" dengan nada keroncong

"Meski sepi penonton, Komunitas Keroncong Blora tetap semangat gelar konser musik klasik khas Indonesia itu, untuk memeriahkan Hari Jadi Blora ke - 274 Tahun"

Konser Keroncong Blora
BLORA, ME - Sangat disayangkan bagi para pecinta musik keroncong di Blora, tidak menyaksikan konser musik khas Indonesia, yang sangat tenar pada masa lalu. Alunan nada keroncong yang rumit namun harmonis itu memang kurang mendapat atensi dari kawula muda alias generasi Z, sebutan generasi masa kini.

Petikan ritmis gitar, cak cuk, bas dan biola yang akustik, dipadukan dengan keyboard mengalunkan lirik - lirik lagu yang kadang pelan, kadang cepat dan kadang juga  menghentak serempak. Mengikuti suara merdu nan berat Agus Jok, sang penyanyi, saat melantunkan lagu yang juga terkenal hingga ke negeri Jiran Malaysia yang berjudul "Fatwa Pujangga".

Musik klasik khas Indonesia yang menjadi kebanggaan Presiden Soekarno pada masa revolusi itu, pernah menjadi pertunjukan rutin di Istana Negara, karena mampu menggugah semangat perjuangan Bangsa kita. Dan digemari tokoh tokoh Bangsa kita.

Perlu Binaan Rutin
Untuk mendapatkan perhatian dan penggemar sekaligus melestarikan musik keroncong, yang kini semakin hilang tergerus dengan musik - musik barat, bahkan generasi muda kita tergila - gila dengan musik Korean Pop, maka perlu digalakkan konser musik keroncong, dengan mengikuti selera kaum muda kita, seperti Cong Rock.

Musik itu universal, ketika ada alunan nada yang indah di telinga di seluruh insan di dunia, maka tidak ada batas ruang, bangsa atau negara darimanapun musik itu berasal, termasuk musik keroncong, yang nadanya pun pernah diaransemen untuk mendiang penyanyi pop dunia, Celine Dion dalam lagunya yang berjudul "I Wiil Love You More", menyisipkan nada keroncong sebagai pembuka.

Ini harus terus disosialisasikan kepada kaum muda terutama para musisi muda kita, agar tidak alergi dengan musik keroncong, untuk melestarikan warisan budaya leluhur kita, musik keroncong perlu dibina dengan intensif, dan bila perlu menjadi kurikulum pelajaran seni musik di sekolah. 

Selanjutnya biar mereka mengeksplorasi sendiri, memadukan nada - nada itu, dengan lagu masa kini, agar keroncong tetap di hati, tidak seperti sekarang yang hidup segan, mati pun tak mau, perlu digairahkan dengan memperbanyak konser dan festival musik keroncong untuk kalangan pelajar Blora. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar