IKLAN




 

Biaya Pengelolaan Darah Naik

Kepala UPT Donor Darah PMI Blora jelaskan biaya pengelolaan darah pendonor
Donor Darah di  Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Blora

"Biaya pengelolaan dan penyimpanan darah dari para pendonor naik menjadi Rp. 490 Ribu per kantong dari sebelumnya yang hanya Rp. 340 Ribu"

Pengelolaan Donor Darah
BLORA, ME - Kepala Unit Donor Darah PMI Blora, dr. Imba memberikan penjelasan terkait biaya pengelolaan darah yang didonorkan warga secara gratis di Unit Donor Darah PMI Blora.

Hal itu penting untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat di Blora, terkait biaya pengelolaan darah yang didonorkan warga secara gratis, agar tidak terjadi salah persepsi di kalangan masyarakat Blora.

"Perlu diketahui, donor darah yang dilaksanakan oleh masyarakat memang gratis, akan tetapi untuk pengelolaan darah yang didonorkan untuk ada pembiayaan yang ditentukan dari PMI Pusat, saat ini ada kenaikan biaya pengelolaan dari Rp. 340 Ribu saat ini menjadi Rp. 490 Ribu, disebabkan oleh naiknya harga - harga instrumen, seperti kantong darah yang sepenuhnya masih impor, dan biaya - biaya penyimpanan dan penyaringan darah yang didonorkan," ungkapnya.

Persiapan Pandemi DBD
Saat dikonfirmasi terkait persiapan kantong darah untuk mengantisipasi wabah pandemi Demam Berdarah Dengue (DBD), Unit Donor Darah PMI Blora menyatakan bahwa pihaknya hanya telah menyiapkan kebutuhan darah harian. Untuk antisipasi wabah DBD, pihaknya tidak bisa menyiapkan jauh - jauh hari, dikarenakan darah yang dibutuhkan adalah darah segar atau trombosit.

"Kami selalu memantau dan menyiapkan kantong darah yang dibutuhkan harian, rata - rata sekitar 300 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan darah untuk pasien  di Rumah Sakit se Blora, untuk kesiapan wabah pandemi DBD, tidak bisa kita simpan darah, karena yang dibutuhkan adalah darah segar, tapi sebelumnya tidak pernah ada masalah, karena kita selalu siaga mencari pendonor melalui komunitas sukarelawan pendonor kami, dan selalu terpenuhi," jelasnya.

Selain persiapan donor darah, PMI juga aktif mensosialisasikan 3 M, yaitu Membersihkan Lingkungan, Menutup Tempat - tempat yang disinyalir untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Menguras Bak Mandi kepada masyarakat, mengingat masuknya musim penghujan, serta menggiatkan pengasapan atau fogging di rumah - rumah warga. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar