IKLAN




 

Berharap Banyak Pelatihan Untuk Warga

Warga Desa Wantilgung mampu membuat keranjang sampah dari bahan limbah tali plastik, usai mengikuti pelatihan tiga hari

"Pelatihan pemanfaatan limbah tali plastik di Desa Wantilgung memasuki hari terakhir, warga berharap banyak pelatihan diadakan di Desa yang terkenal dengan penghasil kerupuk sermiyer itu"

Pelatihan Pemberdayaan Desa
BLORA, ME - Dinas Perindustrian Dan Ketenagakerjaan (Perinnaker) Kabupaten Blora menutup pelatihan pembuatan keranjang dari limbah tali plastik yang dilaksanakan di Balai Desa Wantilgung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, yang berlangsung selama tiga hari berturut - turut mulai hari Rabu - Jumat (26  - 28/ 10/2022).

Mewakili Kepala Dinas Perinnaker Blora, Kepala Bidang Perindustrian, Kristiawan menyampaikan harapannya, agar sepuluh warga yang telah mengikuti pelatihan tersebut, bisa memproduksi langsung keranjang atau produk apapun yang berbasis anyaman, memanfaatkan bahan dan alat yang telah diserahkan.

"Kami meminta agar dilanjutkan dengan memproduksi keranjangnya di rumah masing - masing, habiskan semua bahan yang sudah kami serahkan, hasilnya kita lihat sudah bagus, tinggal memperhatikan sudut - sudutnya, dan buatlah produk yang lainnya, sesuai kreatifitas anda semua, jangan takut kalo produk anda bagus, pasti laku di pasaran," ungkapnya.

Instruktur pelatihan memberikan materi peralatan dan bahan yang akan digunakan

Berharap Bantuan Alat
Sementara itu, di saat yang sama, Kepala Desa Wantilgung, Sutrisno menyampaikan apresiasi dan harapannya untuk diberikan bantuan peralatan penolong atau penunjang produksi, agar dapat  membantu meningkatkan produksi warganya yang sebagian besar, memiliki industri rumah tangga yaitu pembuatan kerupuk sermiyer, yang terbuat dari ketela pohon itu.

"Kami mewakili warga Wantilgung, menyampaikan terimakasih atas kesempatan diberikan pelatihan pembuatan keranjang dari bahan limbah plastik ini, kami benar - benar bangga ternyata warga kami bisa mengikuti pelatihan dengan baik, dan hasilnya juga bagus, tapi kami juga memohon kepada Dinas Perinnaker Blora, untuk membantu kami, memberikan alat untuk produk sermiyer kami, agar lebih inovatif varian rasa dan bentuknya," harapnya.

Ibu Jumila salah seorang perwakilan peserta juga menyampaikan terimakasih atas bantuan Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas Perinnaker Blora dan para narasumber pelatihan tersebut. Dirinya juga berharap, agar terus diberikan pelatihan di Desa Wantilgung. Agar warga lebih berdaya dan memiliki keterampilan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. 

Ajak Warga Lain
Setelah dievaluasi hasil akhir pelatihan Instruktur Pelatihan, Widodo menyampaikan bahwa produk keranjang yang dibuat oleh peserta pelatihan sudah bagus dan meminta agar terus ditingkatkan menjadi produk massal, dan menyarankan membuat bentuk - bentuk atau model yang lain, selain keranjang sampah.

"Warga yang sudah ikut pelatihan ini, bisa langsung berproduksi keranjang atau produk - produk lain yang laku di pasaran, misalnya tas, pot, atau bronjong untuk pedagang keliling bermotor, tinggal kerapian sudut, dan pemotongan tali plastik dengan ukuran yang tepat, agar tidak banyak yang terbuang, bahan ini mestinya sangat minim terbuang, karena bisa dibuat apa saja, termasuk tempat tisu, Monggo tingkatkan kreatifitasnya," tutupnya kepada peserta pelatihan. 

Di saat yang sama, Setiar juga menyampaikan bahwa pelatihan tersebut sebelumnya dilakukan di Desa Bradag, dan  setelah di Desa Wantilgung akan dilanjutkan di Desa Bandungrojo dan Desa Bogowanti, yang seluruhnya berada di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dan semua itu mendapatkan anggaran dari APBD Perubahan 2022.
(Rome)

Posting Komentar

0 Komentar