IKLAN




 

Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Presiden Jokowi

Bupati Blora, Arief Rohman bersama Ketua DPRD Blora, HM Dasum mengikuti pidato kenegaraan dalam sidang paripurna DPR, MPR secara daring.

"Untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia seluruh Anggota MPR/DPR RI gelar rapat paripurna serentak di seluruh Indonesia, secara daring dan luring termasuk di Blora"

Seluruh peserta Rapat Paripurna DPRD Blora mendengarkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Rapat Paripurna Serentak
BLORA, ME - Bertempat di Ruang Sidang Paripurna DPRD Blora, pada hari ini, Selasa (16/8/2022), telah digelar rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato Presiden Joko Widodo secara daring, di forum sidang Paripurna DPR/MPR dan DPD RI di Gedung Senayan, Jakarta.

Pidato diawali dengan pidato Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dari politisi Partai Golkar, yang menyampaikan peran serta Pemerintah Republik Indonesia yang bersikap netral dalam rangka  mewujudkan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.

"Kami sangat mengapresiasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yang aktif mengupayakan perdamaian abadi dengan bertemu para Pemimpin Negara dari Rusia dan Ukraina yang tengah berkonflik, sesuai dengan amanat Undang - Undang Dasar 1945, dan Pancasila yaitu mewujudkan politik luar negeri yang bebas aktif, sesuai dengan amanat Dasa Sila Bandung," ujar Bambang Soesatyo.

Pidato Ketua DPR RI
Selanjutnya palu sidang tahunan dipimpin oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dengan mengenakan kebaya merah, menyebutkan selamat datang atas kehadiran Presiden Jokowi beserta Ibu, Ketua MPR dan Pimpinan MPR, Ketua DPR dan jajaran Pimpinan DPR dan DPD RI, serta para Ketua DPP Partai politik, dan para mantan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan terkait penanganan Covid 19, Indonesia disebut sebagai negara yang melaksanakan penanganan Covid terbaik di dunia, yang dilaksanakan oleh Pemerintah dari Pusat hingga Daerah dengan semangat gotong royong, yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, oleh karena itu janganlah ditinggalkan, atau diganti, untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat," paparnya.

Puan juga menyinggung tantangan yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam era keterbukaan global, untuk itu perlu diwaspadai segala bentuk upaya untuk mengganti Pancasila dan UUD 1945, dengan membangun kekuatan nasional untuk ikut ambil bagian, berpartisipadi, kerja bersama, untuk membangun bangsa memajukan Indonesia, dan memperkuat ideologi Pancasila, dan dasar negara yaitu Undang - Undang Dasar 1945.

Tantangan Bangsa Dunia
Diperkirakan tantangan krisis multidimensi global mengancam ratusan negara di dunia, belum selesai pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19, sudah terancam kembali dengan adanya perang Rusia - Ukraina, yang juga memicu krisis ekonomi dan moneter dunia, dan terjadi pada ratusan negara, terancam mengalami kebangkrutan. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Jokowi, dalam pidato tahunan sidang paripurna DPR/MPR dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke - 77.

Presiden Jokowi juga menyinggung keberhasilan Pemerintah Republik Indonesia, dalam menangani pendemik Covid 19, dan termasuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang paling kuat, dan paling stabil. Point yang lain diungkapkan keberhasilan Indonesia dalam kerjasama dan pergaulan dunia internasional, mendapatkan posisi yang strategis, yaitu menjadi Keketuaan Government 20, dan tahun depan sebagai Ketua Asean, serta terus berupaya untuk membangun perdamaian dunia.

"Indonesia dipercaya dalam Presidensi G20, serta berperan aktif untuk mewujudkan perdamaian abadi, turut mencegah krisis pangan dan energi global, akibat terjadinya perang Rusia - Ukraina, kemudian untuk menghadapi tantangan krisis global, Pemerintah terus berupaya membangun untuk pertumbuhan ekonomi, dengan  berbagai modal yang kita miliki, yaitu negara yang luas, yang kaya dengan sumber daya alam, serta bonus demografi, harus kita optimalkan untuk kesejahteraan rakyat kita," ujar Presiden Jokowi. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar