"Pernyataan pengunduran diri atau graduasi mandiri warga Desa Sambong, Siti Nurhayati direspon oleh Tim Pendamping PKH Kecamatan Sambong Kabupaten Blora"
KPM PKH Mundur
BLORA-ME, Satu lagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sambong, mengajukan pengunduran diri. Pernyataan lisan pengunduran diri ini, disampaikan Siti Nurhayati dari Desa Sambong Kecamatan Sambong, kepada Pendamping PKH Joko Sulistyono pada Pertemuan Kelompok Senin (20/09/2021).
Keesokan harinya, Selasa (21/09/2021) Joko bersama Tim Pendamping PKH lainnya, Nafika Puji dan Siti R Jannah melakukan verifikasi atas pengunduran diri Siti Nurhayati, dengan cara home visiting. Dari kegiatan verifikasi tersebut, diketahui bahwa keluarga Siti Nurhayati, kini telah merasa mampu secara ekonomi.
Tim PKH menggali lebih dalam, ditanyakan kepada Siti Nurhayati, tentang apa pekerjaan suaminya. Siti menjawab bahwa profesi suaminya sebagai tukang pijit.
"Hampir setiap habis maghrib Bapaknya anak-anak melayani pasien." ungkapnya. Ketika tim verifikasi PKH menanyakan, "Apa kegiatan ibu setiap harinya?" Siti menjawab, "Mencari pakan kambing."
Menjadi Peternak Kambing
Lebih dalam Tim Pendamping PKH Kecamatan Sambong, menanyakan berapa jumlah kambing yang sekarang dimiliki oleh keluarga Siti Nurhayati.
"12 ekor," jawab Siti sambil mengajak Tim untuk melihat kandang kambing miliknya, yang ada di belakang rumah.
Sampai belakang rumah Siti, Tim PKH melihat sebuah bangunan panggung kayu 3x12 meter memanjang. Di dalamnya terdapat 12 ekor kambing di situ. Bersih, terawat, tidak bau. Ada satu kambing jantan jenis PE sebesar anak sapi.
"Kalau kambing yang ini buat pejantan. Kami diberi Rp 50.000,- dari pemilik kambing betina sekali kawin. Murah memang. Tapi kata Bapaknya anak-anak, biar peternak kambing lain juga ikut berkembang. Besar kemarin kambing kami laku 3 ekor, dihargai 10 juta," jelas Siti Nurhayati.
Ada yang menarik dari kandang kambing Siti. Selain kokoh dan bersih, kandang kambing Siti yang berkonstruksi kayu jati kampung, beratap genting tanah ini dilengkapi dengan ornamen krakal. Krakal adalah alat pertanian tradisional Cepu Blora, yang difungsikan untuk membajak sawah atau ladang.
Atas Kesadaran Sendiri
Ketika Monitor Ekonomi menanyakan, apakah ada tekanan dari pihak lain atas pengunduran diri Siti Nurhayati dari keanggotaan Program Keluarga Harapan? Dengan tegas Siti menjawab bahwa pengunduran dirinya, atas kesadaran diri dan keluarganya sendiri. Tanpa tekanan dari manapun dan siapapun.
Meskipun Siti dan keluarganya tinggal di rumah tua berlantai tanah, namun keluarga Siti sudah merasa lebih baik secara ekonomi.
"Masih ada orang yang ekonominya di bawah saya, dan lebih membutuhkan bantuan dari pemerintah," terangnya.
Pendamping PKH Joko Sulityono berharap, akan ada lagi keluarga-keluarga lain, yang mengikuti jejak keluarga Siti Nurhayati, warga Desa Sambong Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora ini. (HI)
2 Komentar
Alhamdulillah bertambah 1 KPM , yang dengan sukarela mengajukan pengunduran diri dari kepesertaan bantuan PKH.
BalasHapusNjih Mas Joy Gadu... pangestunipun
Hapus