IKLAN


 

Ukir Gembol Blora Tetap Bertahan Di Masa Pandemik Covid



"Meskipun 1,5 tahun dikungkung Pandemik Covid 19, para pemahat Gembol kayu jati Blora, menolak untuk menyerah, tetap mampu memberikan karya terbaiknya,"

Seniman Gembol Jati
BLORA, ME - Di bawah kerindangan pohon jati, di studio alam, alias terbuka, Dukuh Kajangan, Kelurahan Sonorejo, Blora Kota, dua orang pria sibuk memahat gembol jati,  masing - masing memahat satu gembol, menjadi patung naga dan harimau kumbang.

Hendrik, pria tinggi kurus, warga Kauman, Blora Kota, salah satu seniman pahat senior Blora, tengah memahat gembol yang dibentuknya menjadi patung naga yang melingkar dikelilingi bola api, patung kebanggaan mitologi China.

Kerja Borongan Pahat
Dia terlihat sibuk, memahat sisik kulit ular, yang harus timbul, sehingga memiliki tiga dimensi dan nampak hidup. Menurut Hendrik, patung yang dikerjakan ini adalah milik pemesan, dia hanya sebagai tenaga penggarap.

"Ini pesenan untuk orang Bali, harganya sekitar dua puluh lima juta, tapi saya hanya sebagai borong pemahatan saja, Boss saya yang tentukan harganya, karena dia yang punya buyernya (pembeli)," ungkap Hendrik kepada Monitor Ekonomi.

Menolak Menyerah Pandemi
Menurut Hendrik, yang sudah mulai memahat sejak puluhan tahun ini, bisnis ukir gembol, saat pandemi Covid ini, memang sempat menurun jumlah permintaannya, tapi tidak terlalu besar.

"Ya permintaan pasar sempat sepi di awal pandemi ini, tapi turunnya nggak lebih dari 10% kok, dan seni pahat dari gembol kayu jati Blora, masih banyak diminati saat ada pameran, karena bentuk gembol dan seni ukurnya, saat ini kami sedang sibuk mengerjakan sepuluh pesanan, salah satunya yang besar, ya patung naga ini, ditarget satu bulan ke depan harus sudah finishing," ungkapnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar