IKLAN




 

Candra PKL : "Kami Ikut Aturan, Tapi Perhatikan Kelangsungan Hidup Kami"

Para pedagang kaki lima di kawasan Taman Seribu Lampu Cepu, berharap kelangsungan hidupnya diperhatikan pemerintah


"Penerapan PPKM Darurat membuat perekonomian para pedagang kaki lima terjun bebas, karena ketentuan pembatasan jam jualan, namun penyelamatan dari lonjakan Covid juga tidak bisa dianggap enteng, dibutuhkan kebijakan yang cerdas"

Keresahan PKL Blora
BLORA, ME - Penerapan PPKM Darurat di Blora, meskipun terlihat kondusif, dan ditaati oleh seluruh pedagang baik kaki lima maupun yang permanen, ternyata kalau boleh jujur, mereka menjerit dengan kondisi pendapatan yang terus menurun, akibat pandemi Covid 19 yang mendunia ini. Ditambah aturan untuk penanganan dan penekanan angka penularan Covid 19 oleh Pemerintah dari pusat.

Candra, salah satu pedagang kaki lima di Taman Seribu Lampu Cepu, menyatakan pasrah dengan kondisi ini, namun mereka tetap berharap Pemerintah bisa memperhatikan kelangsungan hidup mereka.

"Kami ikuti aturan pemerintah, sesuai ketentuan PPKM Darurat kita harus batasi jam jualan hanya sampai pukul 8 malam, sedangkan tempat dagangan kami di taman seribu lampu masuk dalam kawasan penyekatan, jelas pendapatan kami menurun drastis, kami berharap pemerintah bisa memikirkan kelangsungan hidup kami," ujarnya kepada Monitor Ekonomi di Polsek Cepu, Selasa kemarin (13/7/2021).

Penurunan Hingga 70%
Saat dikonfirmasi terkait prosentase penurunan pendapatan sejak penerapan PPKM Darurat, mereka mengaku sudah sejak awal pandemi Covid 19, sudah terasa penurunan pendapatan mereka dalam harian. Paling terpukul adalah pedagang kuliner, yang terus mengalami kerugian, seperti yang diungkapkan oleh Suharno, penjual nasi goreng dan ikan bakar di Taman Seribu Lampu.

"Dulu biasanya kita dapat omzet sampai sejuta kotor dalam semalam, sekarang tinggal dapat tiga ratus ribu, itu belum biaya operasionalnya, mbayari tenaga bongkar pasang tenda, pokoknya 70% kita turunnya, gara - gara pandemi ini," ungkap Suharno.

Begitu juga dengan Kosim, penjual kopi dan rokok yang mangkal di tempat yang sama, oleh karena itu mereka berharap agar pemerintah bisa membantu mereka.

Sumbangkan Gaji Pokok
Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Bupati Blora, Arief Rohman sudah menugaskan kepada Sekretaris Daerah untuk membuat kebijakan membantu perekonomian pelaku UMKM dan PKL Blora. Salah satunya adalah membuat Surat Edaran untuk ASN agar berbelanja di warung tetangga dan PKL yang ada.

Selain itu, Bupati juga menyumbangkan gaji pokoknya untuk membantu penanganan pandemi Covid 19 ini, terutama untuk warga miskin.

"Saya berharap, jangan sampai ada warga Blora yang kelaparan, tidak bisa makan, semoga bantuan kami yang tidak seberapa ini, bisa dikelola untuk membantu warga miskin yang terdampak Pandemik Covid, semoga semua ini bisa cepat berlalu, dan kita bisa hidup normal kembali," ungkap Bupati Arief. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar