IKLAN


 

Bupati Arief : "BUMP Untuk Atasi Serapan Gabah Petani"

Bupati Arief Rohman MSi pimpin rapat khusus dengan para pengusaha beras di Blora untuk mengupayakan serapan gabah dan produksi beras yang melimpah

"Bupati Arief pertimbangkan akan buat Badan Usaha Milik Petani (BUMP) untuk atasi permasalahan serapan gabah petani dan produksi beras yang melimpah di Blora"

Rakor Dengan Pengusaha 

BLORA, ME - Usai mengikuti rapat koordinasi khusus penyerapan gabah dengan pengusaha pengeringan gabah dan produsen beras, ditemukan kondisi bahwa jumlah produksi beras petani Blora sangat melimpah, sehingga terjadi surplus, ratusan ribu ton gabah kering panen, hanya terserap 4000 ton setara beras di Gudang Bulog melalui mitranya. 

Melihat kondisi tersebut, Bupati Arief mempertimbangkan untuk membentuk Badan Usaha Milik Petani yang bekerjasama dengan resi gudang, kelompok tani, KTNA dan Bumdes juga, agar ke depannya mampu menyerap gabah dan memproduksinya menjadi beras.

"Kita buat Badan Usaha Milik Petani, untuk itu kita akan studi banding ke Wonogiri, di sana sudah jalan bagus, seperti apa manajemennya, regulasinya, pasarnya dan bentuk kerjasamanya dengan petani, untuk menyerap gabah petani, dengan harga yang baik, dan mutunya bisa optimal perlu tempat atau gudang pengeringan yang lebih banyak," paparnya kepada Monitor Ekonomi.

Beli Beras Lokal

Saat dikonfirmasi terkait adanya usulan pemberlakuan kembali pengadaan beras jatah untuk ASN, Bupati Arief mengaku sedang mengkaji dengan para pemangku kebijakan di bawahnya. Pesannya adalah para ASN bisa membeli beras dari petani lokal Blora.

"Ya saya himbau untuk ASN bisa membeli beras dari petani lokal kita, sementara yang kita upayakan adalah mengkaji dengan para stakeholder, selain itu, adalah penyerapan gabah atau beras lokal untuk program Bantuan Pangan Non Tunai, bukan melalui suplayer, diusahakan bisa dipenuhi melalui Bumdes masing - masing yang membeli gabah atau beras petani lokal di desanya, dan akan kita aktifkan kembali resi gudang yang ada di Kedungtuban, untuk menyimpan gabah petani, dikeringkan dan kemudian diproses menjadi beras," pungkasnya kepada para Monitor Ekonomi. 

Tolak Beras Impor

Terkait kebijakan bahwa Pemerintah Pusat akan melakukan impor 1 juta ton beras, yang diungkapkan untuk menjaga stok beras, Bupati Blora Arief Rohman, MSi mengungkapkan menolak masuknya beras impor tersebut, mengingat produksi beras yang melimpah di Blora.

"Produksi beras petani kita melimpah, tentunya kita menolak kebijakan impor beras tersebut, dan tidak ingin beras itu masuk ke Blora, tadi disampaikan Dinas Pertanian produksi beras kita mencapai 500 ribu ton beras, sedangkan konsumsinya untuk masyarakat kita adalah 150 ribu ton, jelas surplus kita, lalu sisanya bagaimana, kalo ada beras impor masuk," pungkasnya kepada para awak media. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar