IKLAN




 

Mendekatkan Sekaligus Menjauhkan

Oleh : Santoso Budi Susetyo

“Menurut saya inilah Pancasila. Inilah Pancasila yang nyata, ada orang ngomong, dengerin!”

Kalimat di atas  diucapkan budayawan Sujiwo Tejo dalam sebuah acara talk show di stasiun televisi swasta. Ungkapan yang cukup menohok ini ditujukan kepada salah seorang  politisi yang juga menjadi narasumber  karena sedang asyik bermain HP pada saat Presiden Jancukers ini sedang berbicara.

Saat ini rasanya jamak kita melihat pemandangan seperti itu. Berkumpul dalam sebuah pertemuan tetapi masing-masing fokus menatap layar HP nya. Bersama tetapi sedikit interaksi. Berdekatan tetapi sejatinya jauh. Tidak salah jika ada yang mengatakan Smartphone bisa  mendekatkan yang jauh sekaligus menjauhkan yang dekat.

Smartphone adalah HP multifungsi karena banyak fitur dan aplikasi bisa dinikmati. Kemudahan menelpon, SMS, terhubung lewat Media Sosial dan lainnya sangat membantu pekerjaan manusia sekaligus bisa menjadi hiburan. Jika tidak bijak dalam menggunakan  maka kerugian  yang akan didapatkan. Bisa dikatakan Gadget sudah menyatu dengan kehidupan  kita. Ada yang mengandaikan lebih baik tidak punya beras daripada tidak punya paketan. 

HP bisa merusak interaksi sosial kita. Siapapun pasti tidak suka bahkan tersinggung jika saat lawan bicaranya tidak memperhatikannya. Sikap acuh dan cuek adalah perbuatan yang tidak sopan dan tidak sesuai peradaban manapun. Bayangkan, apa yang kita rasakan ketika kita bebicara tetapi lawan bicara tidak perhatian, tidak konsentrasi senyum-senyum tapi bukan dengan kita,bahkan saat kita bertanya responnya tidak nyambung?.  Memperhatikan orang berbicara adalah salah satu cara menghormati dan menghargai orang lain.

Pemandangan yang tidak nyaman adalah saat mengikuti pertemuan atau rapat  banyak peserta tidak memperhatikan pembicara tetapi justru masing-masing sibuk dengan”kegiatan online”nya. Bahkan tidak jarang pula narasumber sendiri juga tidak memperhatikan sewaktu narasumber lain menyampaikan materi.  

Pada rapat-rapat, pelatihan, workshop dan kegiatan lain  di PKS yang saya ikuti, sudah mulai dibiasakan untuk mengumpulkan HP sebelum acara dimulai. Ini merupakan langkah antisipasi agar acara semua peserta fokus mengikuti materi. 

Meski belum bisa maksimal saya berusaha mengantisipasi agar tidak terjebak bermain HP pada moment yang tidak tepat. Disamping  Smartphone tetapi saya masih memanfaatkan HP jadul yang hanya bisa dipakai menelpon dan SMS saja. Smartphone yang lebih menarik dan potensi godaannya lebih tinggi saya jauhkan bahkan saya tinggal  tetapi  tetap membawa HP jadul yang bisa dihubungi untuk berjaga-jaga jika ada telepon penting.  

Sahabat Ibnu Abbas pernah berkata “Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku : Aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara, Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk, Aku dengarkan seksama jika ia berbicara" (SBS/ME)


(Penulis adalah Anggota DPRD dan Ketua DPD PKS Blora)

Posting Komentar

0 Komentar