IKLAN




 

Lurah Jetis Inisiasi Program Dikdamber, Apakah Itu?

Lurah Jetis, Aris Widodo, SE, MSi didampingi Bhabinkamtibmas ya mengecek hasil dari program Dikdamber yaitu Budidaya Ikan Dalam Ember serta sayuran yang cukup berhasil dilaksanakan

"Dalam upayanya meningkatkan ketahanan pangan  bagi warga perkotaan, utamanya sebagai pemanfaatan lahan pekarangan yang sempit dan terbatas, Lurah Jetis,menginisiasi program Dikdamber untuk ketahanan pangan keluarga"

Aris Widodo,SE, MSi
Lurah Jetis
Antisipasi Pandemik Covid
BLORA, ME -  Upaya Pemerintah yang menerapkan pembatasan sosial serta isolasi mandiri untuk mencegah penularan Covid 19, saat awal - awal pandemik bencana non alam ini muncul, memang cukup merepotkan dan mencemaskan. Bahkan memunculkan krisis multidimensi di kalangan masyarakat, salah satunya adalah krisis ketahanan pangan bagi masyarakat perkotaan.

Atas dasar itulah, Lurah Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Aris Widodo, menginisiasi program ketahanan pangan yang diberi nama "Dikdamber", singkatan dari Budidaya Ikan Dalam Ember.

"Program Dikdamber ini kami inisiasi tujuannya adalah untuk ketahanan pangan dalam menghadapi dampak Covid 19, yaitu menggerakkan masyarakat kami, untuk memanfaatkan pekarangannya yang terbatas dan sempit untuk menanam sayuran dan sekaligus memelihara ikan dengan media ember dan gelas plastik untuk menanam berbagai sayuran, misal lombok, kangkung, sawi dan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, utamanya, sehingga saat mengalami krisis kita tidak perlu bingung," paparnya kepada Monitor Ekonomi.

Didukung Warga Jetis
Warga rasakan
manfaat Dikdamber

Ternyata program tersebut sangat direspon dengan baik oleh warganya, dari Ketua RT 005/RW 002, Joko Tri Laksono dsn Ketua RT 007/RW 002, Sumarno, serta Ibu- ibu Tim Penggerak PKK Kelurahan Jetis, dan mendapatkan bimbingan dari Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kelurahan Jetis.

Dikdamber adalah budidaya ikan dan sayuran dalam satu median, satu ember yang diisi air dan ikan lele secukupnya, kemudian diatasnya ditutup median plastik yang telah diberi bibit sayuran berbagai jenis, dalam satu ember bisa diisi empat gelas plastik, dipasang memutar.

"Ini adalah program yang dibutuhkan oleh kami, warga perkotaan, yang lahannya memang terbatas, memang sekilas awalnya memang mahal, seperti aquaponik, atau hidroponik, modal awalnya memang mahal, namun manfaatnya luar biasa bagi kami, saat mengalami krisis seperti ini, kita tidak bingung kekurangan bahan pangan, ini luar biasa kalo semua kepala keluarga menggalakkan ini," tutur Joko Tri Laksono, Ketua RT 005/ RW 002, Jetis ini (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar