IKLAN




 

Brambang Goreng oleh Farid Darwanto

Hamparan padi siap panen ini, diharapkan mampu meningkatkan ekonomi petani ditengah pandemik ini (Rome)

Panen Gabah
Cuaca mendung tipis menyelimuti kota kecil di ujung timur Jawa Tengah. Angin yang berhembus sedikit kencang menggoyangkan dedaunan dan ranting pohon yang beberapa hari ini tak basah karena hujan tak kunjung turun.

Sebagian sawah yang sudah terlanjur ditanami padi nampak kering dan tanahnya kelihatan retak-retak karena panas yang beberapa hari ini melanda.

Musim panen yang masih nampak dari bekas jerami dan masih adanya aktifitas panen padi di pematang sawah menandakan negriku masih aman dari bencana kelaparan karena efek PSBB atau lockdown.

Faried Darwanto
Dipanen Tengkulak
Harga GKP dengan menggunakan mesin panen combine tembus ke angka 4.700 di tingakat pedagang, walau harga beras curah medium kelas 1 dan 2 masih bertahan di kisaran angka dibawah 8.000 per kilogram.

"Setidaknya masih merasakan panen dari hasil tanaman yang kita upayakan selama ini, dari awal musim tanam yang tidak menentu samapai usia benih yang sudah lewat umur membuat hasil panen kali ini tidak seperti biasanya, cenderung berkurang dan kurang bagus hasilnya". ujar Jadmiko salah seorang petani muda di Dukuh Bakal, Desa Andongrejo.

Dengan rendahnya harga beras, para petani banyak tergiur dengan tawaran pedagang, untuk menjual hasil panennya kepada tengkulak supaya lebih praktis karena sekarang mencari tenaga pengeringan juga semakin susah, bila ada mesin oven juga kadang tidak mencukupi kapasitasnya karena panen bebarengan.

Dampak Covid
Musim pandemi seperti sekarang ini mereka yang bertahan dari dampak ekonomi yang tidak menentu tentunya adalah para petani, yang memang secara ekonomi dan pekerjaan tidak berhubungan langsung dengan kebijakan - kebijakan pemerintah tersebut.

Komitmen pemerintah untuk senantiasa menyediakan bahan pokok sebagai cadangan pangan atau persediaan ketika terjadi bencana seakan jauh dari perkiraan. Pihak Bulog dengan kebijakan baru menaikkan harga gabah beli panen kering masih belum bisa masuk ke petani karena harga di lapangan cenderung tinggi.

Pedasnya Disparitas Harga 
Harga Bulog mematok 4.300 untuk GKP dan 5.300 untuk GKG menjadi PR tersendiri dari pemerintah atau Bulog, agar bisa mendapat supplay dari petani. Berbagai macam cara, diharapkan bisa bekerjasama dengan petani,  tujuannya agae bisa menyerap gabah mereka, dengan harga yang pantas. Lagi-lagi mentah dihajar harga pasar yang lebih berfihak kepada petani dengan alasan harga kebutuhan tanam sekarang cenerung naik setiap tahun.

Sementara itu, nasib Petani cabai juga menjerit, harganya terjun bebas seperti sebuah lagu "Ambyaaarr" dari legenda campur sari dari kota Solo, Didi Kempot yang beberapa hari yang lalu meninggal dunia. Memang sulit untuk menentukan kebijakan, bila memang arah kebijakan tersebut, masih bisa dipengaruhi dari sudut-sudut yang renyah seperti, "Brambang Goreng " yang di sajikan bersama asem-asem balungan iga.

#selamat_menyiapkan hidangan buka.

Blora, 090520

Posting Komentar

0 Komentar