Fix, Pak Kokok Tidak Calonkan Keluarga Di Pilkada Blora

"Nuansa cerah dan ceria tersirat dari dua Pemimpin Blora, Bupati dan Wakilnya akan saling mendukung dalam suksesnya  Pilkada, adalah itu sinyal pecah kongsi telah berakhir?"

Djoko Nugroho

Tidak Calonkan Keluarga
BLORA, ME -  Pada Rabu,  (5/2/2020),  usai memimpin rapat koordinasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah di Gedung Pertemuan Kantor Inspektorat Daerah Kabupaten Blora. Bupati Blora, H. Djoko Nugroho menegaskan kepada awak media, terkait pencalonan keluarganya, baik itu Umi Kulsum, istrinya maupun Judhan, anaknya tidak akan ikut dalam kontestasi Pilkada Blora, 23 September 2020 mendatang.
"Nggak akan nyalon, ini keputusan keluarga lho ya, nggak ada hubungannya dengan Partai, kita akan istirahat saja, beri kesempatan pada Pak Arief, yang sudah mbantu saya bekerja, masak saya harus musuhi dia," ungkapnya.
Kabar mengejutkan ini, juga disampaikan sebelumnya, saat melakukan kunjungan di Kecamatan Jati, untuk menyerahkan Draft Perbup tentang Perubahan masa jabatan Perangkat Desa dari masa jabatan selama 20 tahun, menjadi sampai usia 60 Tahun, pagi hari ini juga.

Ketegangan Mereda

Arief Rohman

Saat wawancara singkat tersebut, juga hadir di belakang Pak Kokok, panggilan akrab Bupati Blora, Arief Rohman, sang Wakil, yang terlihat air muka yang cerah dan ceria. Saat mendengar sendiri pernyataan dari atasannya. Saat dikonfirmasi tanggapannya oleh Monitor Ekonomi, Wabup terkesan gembira.
"Ya Bismillah mas, saya mengalir saja, tapi ini sudah ada titik terang, untuk Partai (PKB.red) ini masih berproses,  kita intinya akan membangun Blora bersama - sama, karena  PR kita masih banyak, dan kita akan bersama - sama, untuk menyelesaikannya," ungkapnya.
Nuansa ketegangan sudah tidak tampak lagi, hal itu tampak juga pada para impian OPD yang hadir dalam rapat tersebut. Semuanya berwajah cerah ceria, melihat perubahan konstelasi politik yang cair tersebut. Efek dari dibatalkannya pencalonan keluarga Pak Kokok, dalam satu hari ini. (Rome)