IKLAN




 

Forum Blora Sejahtera Soroti Penundaan Zakat Baznas

Mbah Sami, warga Dukuh Belik, Desa Tempurejo, Kecamatan Blora, adalah salah satu penerima program bedah rumah dari BAZNAS Kabupaten Blora, selain bedah rumah, penanggulangan kemiskinan, dan bantuan biaya Rumah Sakit juga dilaksanakan (Rome)

"Penundaan Penyaluran zakat yang biasanya dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blora, disoroti oleh aktivis WhatsApp group yang menamakan Forum Blora Sejahtera.
"Ini merugikan bagi kaum dhuafa, untuk mendapatkan haknya, kita akan coba membuka tabir BAZNAS," ungkap Joko Supratno, penggagas forum.

Penyaluran BAZNAS Ditunda
BLORA, ME - Berbagai kalangan mempertanyakan, mengapa penyaluran zakat yang dilaksanakan oleh Badan Amir Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blora, mendadak dihentikan sementara oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho. Dalam satu kegiatan di Resto Seloparang, Bupati memerintahkan kepada Sekda Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi untuk menunda penyalurannya, hingga usai Pilkada 2020, September mendatang.
"Saya minta penyaluran zakat dari BAZNAS ditunda dulu, sampai Pilkada, uangnya tetap dikumpulkan, ditaruh di Bank, selesai Pilkada dibicarakan lagi tata pengelolaannya oleh Bupati baru, saya yang tanggungjawab," tandasnya dihadapan tamu undangan yang terdiri dari Forkompimda Blora, OPD, Camat, Kades dan Perusahaan swasta di Blora.

Joko Supratno
Rakyat Jadi Korban
Beberapa aktivis Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) pun mempertanyakan, bahkan berspekulasi, penundaan itu adalah bermuatan politik, pecah kongsinya Bupati dan Wakil Bupati untuk kontestasi Pilkada 2020. Solikin dari DPC Komando Perjuangan Merah Putih (KPMP), Kabupaten Blora, menyampaikan keprihatinannya.
"BAZNAS adalah program nasional yang sangat bermanfaat untuk kaum miskin, untuk yang benar - benar membutuhkan, mengapa harus dihentikan, apakah ada skandal, tata kelola yang kurang baik, atau karena kepentingan politik yang jauh lebih besar, ya jangan korbankan rakyat kecil  dong," ujarnya kepada media.
Disaat yang sama, Joko Supratno, juga menginisiasi untuk mengajukan permohonan audiensi, kepada Pemerintah Kabupaten Blora, terkait penundaan penyaluran zakat tersebut.
"Kami akan buka tabir BAZNAS, apakah ada penyelewengan dalam tata kelolanya, atau ada kesewenang - wenangan dari tangan penguasa, hanya satu kata, akan kami lawan bersama Forum Blora Sejahtera!" tandasnya.
Wakil Bupati atas  nama Bupati Blora menyerahkan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Blora, kepada orangtuanya dari anak penyandang Hidrosefalus di Kelurahan Karangjati, Kabupaten Blora. (Rome)

BAZNAS Sudah Laksanakan

Sementara itu saat dikonfirmasi terkait penundaan penyaluran Baznas, Wakil Bupati, Arief Rohman mengungkapkan bahwa BAZNAS siap untuk diaudit. Seperti yang diketahui Ketua BAZNAS dipegang oleh KH. Ali Mundhor, Pengasuh salah  satu Pondok Pesantren di Dukuh Seren, Desa Sendangwungu, Kecamatan Banjarejo, yang tak lain adalah ayahanda dari Wakil Bupati Blora, Arief Rohman.
"BAZNAS siap untuk diaudit penyaluran zakatnya kemana saja, itu ada laporan bulanannya, lengkap. Kalau memang mau diganti ya silahkan saja, jangan dihentikan ini ibadah dan amanah dari umat muslim yang wajib membagikan zakatnya, kalo perlu dikembalikan ke Dinas Sosial atau Bupati sendiri yang serahkan, biar nggak dianggap politisasi BAZNAS, saya menyerahkan juga atas nama Bupati lho," jelasnya kepada Monitor Ekonomi. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar