IKLAN




 

Prediksi : Kalkulasi Koalisi Pilkada 2020

• Munculnya Wajah Baru
BLORA, ME - Tekad bulat untuk bertarung dalam bursa Calon Bupati Blora, telah ditabuh genderangnya oleh H. Purwanto. Seorang pengusaha sukses di bidang pengolahan ikan dari Banyuwangi, yang asli kelahiran dari Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo. Cukup menggetarkan kancah perpolitikan Blora. Nama baru di bursa kandidat calon Bupati Blora, untuk menggantikan Djoko Nugroho, yang akan berakhir di 2021 nanti.

Membuat peta politik Blora, harus pasang lampu alarm tanda bahaya. Termasuk Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si, yang digadang - gadang akan naik satu tingkat di Blora 1, melalui PKB yang sukses secara mengejutkan, mampu meraih suara terbanyak di Pileg 2019 yang baru saja berlalu (17/4/2019), meskipun hanya meraih predikat runner up, atau Juara Kedua. Pasalnya hanya meraih 8 kursi, sedangkan PDIP meraih Juara Pertama, karena meraih 9 kursi.

Kalkulasi Partai Politik
Secara teori PKB berada di posisi yang aman, setelah PDIP, meskipun tetap harus menambah kursi untuk memenuhi target maksimal 9 kursi agar bisa mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, harus berkoalisi. Sedangkan Partai Nasdem yang meraih 7 kursi, hingga saat ini belum menentukan dengan pasti, nama yang akan diusungnya, sebelum Munas Nasdem, terselenggara bulan November tahun ini.

Meskipun telah santer nama Yudan, putra sulung Bupati Blora, akan diikutkan dalam bursa calon Wakil Bupati Blora, yang konon kabarnya akan menjadi pendamping Arief Rohman. Kalkulasinya jelas akan memperoleh 15 kursi. Kemudian bagaimana dengan 6 Parpol yang lain? Ada Partai Golkar, PPP, Demokrat, PKS, Hanura, Gerindra dan Perindo, totalnya adalah 21 kursi.

Rame - Rame Daftar di PDIP
Berkali- kali Ketua DPDnya, sekaligus Wakil Ketua DPRD, Siswanto, mengungkapkan akan fokus pada tugasnya sebagai Dewan, meskipun sebagai kuda hitam, potensinya cukup besar. Sementara itu, Abu Nafi, selaku Ketua DPC PPP, sekaligus Anggota Dewan Propinsi Jawa Tengah terpilih, namanya pun sudah masuk dalam daftar pengambil formulir bakal calon di PDIP, bersama Edi Harsono, Ketua DPC Hanura, dilanjut Abdullah Aminuddin, mantan Wakil Ketua DPRD Blora dari PKB, yang saat ini, ibarat seperti "Anak Tiri" di Partainya, serta Setiyaji, dari Gerindra, serta Bambang Susilo, mantan Ketua DPRD Blora, sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat.

Mereka rame - rame mendaftar melalui PDIP, pasalnya dianggap paling sehat kondisinya, mengutip istilah dari Kuat Prihantoro, Ketua Panitia Pendaftaran Bakal Calon Pilkada di PDIP. Semuanya adalah wajah lama di dunia politik Blora, berikutnya muncul wajah baru, tampilnya H. Purwanto, yang merupakan kader aktif PDIP Jawa Timur, dan konon dekat dengan pengurus DPP PDIP. Sehingga yakin, rekomendasi akan jatuh ke tangannya.

PDIP Adalah Kunci
Banyaknya calon yang berniat mendaftar melalui PDIP adalah wajar. Karena semua memiliki pemikiran yang sama. Jalan terbuka lebih lebar dan agak ringan, bila bisa meraih rekomendasi dari PDIP yang 9 kursi, disini matematikanya sangat simpel, PDIP ditambah kursi Partainya masing - masing, tinggal cari tambahan koalisi dengan Parpol yang dianggap senasib dan sepenanggungan. Dan semuanya telah menjalin komunikasi politik yang intens, dan sekali lagi kemunculan H. Antok (Purwanto) bisa jadi, telah merubah peta politik sebelumnya, sehingga bisa melunakkan target atau ambisi mereka, tidak melulu di kursi Blora 1, bisa turun target mengisi di Blora 2, dengan berbagai pertimbangan dan analisa, terkait kemungkinan perolehan rekomendasi, ongkos politik dan sebagainya. Mereka mengukur diri dan situasi yang berkembang, termasuk masa jabatan yang hanya sekitar 3,5 tahun itu. Bisa jadi akan seperti Pemilu sebelumnya, ada 3 pasangan calon atau bahkan hanya ada 2 pasangan calon yang berlaga di Pilkada Blora, yaitu PKB dan koalisinya, melawan PDIP dan koalisinya. Peta itupun bisa juga berubah, bila kubu Arief Rohman, sebagai Petahana Wakil Bupati, ikut mendaftar di PDIP, dan bila seandainya direstui oleh Ketum Partai Banteng Mencereng. Sekali lagi, politik itu dinamis dan tak dapat diduga apa yang akan terjadi nanti. ***(Red)

Posting Komentar

0 Komentar