IKLAN


 

Komitmen Jaga Soliditas Partai Golkar

Foto : Rapat Pleno Rekapitulasi penghitungan suara  KPUD Blora dalam Pemilu Serentak 2019

• Hasil Pemilu Legislatif
BLORA, ME - Pemilihan Umum Serentak untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk tingkat Pusat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk Propinsi dan Kabupaten/Kota, (17/4/2019) berakhir, dengan lancar, kondusif dan aman. Meskipun sempat diwarnai kerusuhan di Jakarta pada aksi demonstrasi, yang tidak puas dengan hasil perhitungan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dari KPU Pusat dan digugat di Mahkamah Konstitusi. Namun semua itu telah selesai, pada khususnya Pemilihan Legislatif di Blora. Hasilnya, suara Partai Golkar mengalami penurunan, jumlah raihan kursi dari Pemilu sebelumnya (2014.red) mendapatkan 8 (Delapan) kursi, tahun 2019 ini, Partai Golkar hanya mendapatkan 5 kursi, turun 3 kursi. Tiga anggota DPRD incumbent harus terhenti, yaitu Sri Handayani (Dapil 1), Didik (Dapil 2) dan Sutrisno (Dapil 4).

Kompensasi Peraih Suara
Meskipun harus kehilangan 3 (tiga) kursi, Ketua DPD Partai Golkar, sekaligus anggota Dewan yang terpilih dari Dapil 5, Siswanto, SPd, MH, terus berupaya menjalin soliditas kader Partai Golkar yang dipimpinnya, pasca kontestasi Pemilihan Legislatif, salah satunya adalah memberikan kompensasi uang setiap suara, bagi peraih minimal 1000 suara.

"Sesuai dengan Rapat Pleno Partai Golkar untuk seluruh Calon Legislator dari Partai Golkar, diputuskan bahwa bagi calon yang jadi akan memberikan kompensasi sebesar Rp. 30.000,- per suara bagi yang memperoleh suara minimal 1000 suara, dan ini harus dilaksanakan selambat - lambatnya 2 (dua) bulan setelah dilantik, dan itu telah dilaksanakan, untuk Dapil saya (Dapil 5) minimal 500 suara, dan itu telah saya bayar lunas, ini adalah upaya kami untuk menjaga soliditas seluruh kader Partai Golkar," tandasnya. (Rome).

Posting Komentar

0 Komentar