Wayang raksasa salah satu tampilan dari Kirab Budaya Blora |
Blora-ME, Desember bukan hanya bulan terakhir tahun, namun juga merupakan bulan yang paling sibuk dan sekaligus paling menggembirakan bagi masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Blora, tepatnya pada tanggal 11 Desember 2018 ini, adalah Hari Jadi Kabupaten Blora yang ke - 269 tahun, atau Hari Ulang Tahun, Kabupaten yang berada di paling timur dari Propinsi Jawa Tengah ini. Berbagai kegiatan juga telah dilaksanakan sebelumnya yaitu, ziarah ke makam - makam para mantan Bupati Blora yang berada di luar Blora, yang mendapatkan apresiasi yang setinggi - tingginya oleh Keluarga Besar mereka, seperti Keluarga mantan Bupati Supadi Joedodarmo, di Yogjakarta, Bupati Srinardi, di Surakarta, Bupati Soemarno di Temanggung, dan Bupati Sukirno di Semarang, sebagai awal peringatan HUT Blora ke-269.
Giat Religi, Olahraga dan Budaya
Disamping mempererat tapi silaturahmi dengan keluara besar mantan Bupati Blora terdahulu, Pemerintah Kabupaten Blora juga menggelar kegiatan siraman rohani, dengan menggelar Istighozah dan Dzikir dengan mengundang KH Muwafiq, Tokoh Ulama Dari Nahdlatul Ulama, di Alon - Alon Blora, kemudian Pertunjukan Wayang Kulit semalam suntuk, dibarengi dengan Pengajian dan Pertunjukan Tarian Sufi dibawah pimpinan, Budi Harjono, di Blok T, serta turnamen Bola Volly Putra Putri, antar Kecamatan, di GOR Mustika, selain itu juga dilaksanakan Kirab Pusaka pada tengah malam.
Kirab Budaya Blora
Kekayaan seni tarian Blora terus berinovasi dan berkreasi |
Musil tradisional thetek bambu persembahan Apdesi Blora |
Blora termasuk Kabupaten yang sering mengadakan perhelatan kolosal seperti, Blora Batik Karnival, Karnaval HUT Kemerdekaan, dan Kirab Budaya HUT Blora ini, merupakan agenda tetap tahunan yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Blora.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Blora, Sugiyono menyampaikan bahwa semua itu adalah upaya untuk lebih meningkatkan potensi Ekonomi dan Pariwisata Blora.
" Blora akan semakin dikenal dengan potensi wisata budaya dan sumber daya alamnya, yaitu pertanian pangan dan holtikultura, seperti yang ditampilkan dari desa - desa dalam kirab ini," paparnya kepada Monitor Ekonomi.
Kinerja tim kebersihan
Usai pesta, kirab budaya yang bertajuk " Blora Jiwa Nusantara" yang dipadati oleh warga Blora disepanjang jalur lintasan kirab, tentunya meninggalkan sampah yang berserakan. Kertas, plastik dan sisa - sisa makanan, berceceran, mulai dari kawasan Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Alon - Alon, Jalan Pemuda, Jalan Sudirman dan kawasan Blok T, dan Jalan Rajawali. Namun dalam waktu relatif singkat, sekitar 30 menit, semua sampah telah dibersihkan oleh Tim Kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, telah bekerja, sejak barisan terakhir berjalan. Hal ini patut diacungi jempol apresiasi yang setinggi - tingginya atas kinerja mereka.
" Kerja Tim Kebersihan memang hebat, usai acara semua sudah bersih, seakan - akan tidak terjadi apa - apa, padahal baru satu jam, acaranya selesai, kebersihan juga selesai, salut buat Tim Kebersihan DLH Blora," tutur pengusaha kuliner yang tinggal di kawasan Jalan Pemuda. (Rome)
0 Komentar