Debat Pertama Pilkada
BLORA, ME - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Blora gelar debat pertama untuk dua pasangan calon yang akan berlaga di kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Blora, pada senin siang (4/11/2024) kemarin, di Graha Larasati Blora, yang dihadiri oleh kedua pasangan Asri (01) dan Abdi (02) beserta rombongan Tim Suksesnya masing - masing.
Turut hadir Plt Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, beserta jajaran dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Blora, yaitu Dandim 0721/Blora, Kapolres Blora, Danyon 410/Alugoro, Ketua Pengadilan Negeri Blora dan Kejaksaan Negeri Blora, jajaran KPUD dan Bawaslu Kabupaten Blora, tidak ketinggalan para Akademisi selaku Panelis dan Moderator debat yang disiarkan secara langsung oleh TVRI Jawa Tengah, baik melalui steaming youtube maupun melalui layar televisi.
"Debat berlangsung tiga segmen, segmen pertama adalah pemaparan visi misi dan program kerja seluruh pasangan calon, segmen kedua pendalaman visi misi dan tanya jawab antar pasangan calon, dan ketiga adalah closing statement," ujar Moderator, Sunny Ummul Firdaus.
Sesi Tanya Jawab
Saat mendapatkan giliran di sesi tanya jawab, Calon Bupati dari 02, Abu Nafi langsung ngegas, menanyakan progres pembangunan di era Bupati Arief Rohman, yang menurutnya terjadi penurunan bila dibandingkan dengan era Pemerintahan sebelumnya yaitu saat dipimpin Djoko Nugroho yang menjabat selama dua periode (2010 - 2020). Dirinya juga menanyakan, mengapa harus melakukan pinjaman bank, untuk membangun infrastruktur jalan di Kabupaten Blora.
"Saya ingin bertanya mengapa pembangunan infrastruktur jalan di era Pak Arief ini menurun angkanya bila dibandingkan pada era kepempinan Pak Djoko Nugroho, padahal anggarannya lebih besar sekarang, apa yang menjadi kendalanya" tanya mantan Bupati Blora periode 2010 - 2015.
Dengan diplomatis Bupati petahana yang juga mantan Wakil Bupati Blora setelah Abu Nafi, yang sama - sama pernah mendampingi Bupati Djoko Nugroho ini menjelaskan, bahwa masa kepemimpinannya tidak berjalan dengan mulus, dikarenakan periodenya hanya 3,5 tahun, tidak genap 5 tahun.
"Jadi begini masa jabatan saya hanya 3,5 tahun, di masa pemerintahan saya diawali dengan cobaan, ada pandemi covid 19, dua tahun berturut - turut, dan anggaran dipakai untuk penanggulangan wabah tersebut, dan PPKM membuat kita tidak bisa membangun, sehingga pertumbuhan ekonomi kita minus 4%, setelah pandemi covid untuk percepatan pembangunan ekonomi, kita ambil kebijakan pinjaman daerah, setelah konsultasi ke Kementerian Keuangan dan disetujui oleh DPRD Blora, alhamdulillah berkat keberanian kita utang daerah, mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat, dapat Inpres Jalan Daerah, semua berkat harmonisasi antara Pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat, jadi sak matoh - matohe Bupati, gak akan mungkin bisa membangun saat itu" ungkap Arief Rohman. (Rome)
0 Komentar