IKLAN




 

Mafia Sholawat Dukung Perjuangan SiapGan, PDI Perjuangan dan Spiritualitas Politik

Farid-Ardika-Dasum-bersama-Gus-Ali-Gondrong-Mafia-Sholawat-di-Lapangan-Garuda-Jati

PDI Perjuangan, partai politik yang seringkali dikaitkan dengan kekuatan politik dan perjuangan lahirnya, menunjukkan dimensi lain dari aktivitas politiknya. Rabu malam, (7/2/2024), di lapangan Garuda Doplang, sebuah momentum spiritual yang menggugah terjadi. Lebih dari sepuluh ribu kader PDI Perjuangan berkumpul untuk bersama-sama melantunkan sholawat di bawah bimbingan Gus Ali Gondrong, tokoh yang dikenal sebagai pengasuh "Jamaah Mafia Sholawat".

Bukan hanya sekadar ritual keagamaan semata, acara tersebut juga menjadi wadah untuk memperdalam pengetahuan agama bagi para kader dan simpatisan PDI Perjuangan. Namun, lebih dari itu, acara tersebut menjadi panggung penyatuan visi dalam mendukung Pasangan Ganjar - Mahfud dalam Pilpres yang akan segera digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Dengan tekad bulat, mereka berdoa agar pasangan ini berhasil meraih kemenangan dalam satu putaran.

Farid Ardika Dasum, Ketua Relawan SiapGan, menyampaikan dalam pernyataan persnya bahwa acara sholawatan bersama Gus Ali Gondrong ini memiliki makna mendalam dalam upaya pemenangan Ganjar - Mahfud dalam Pilpres 2024 yang semakin dekat. "Semua usaha harus disertai dengan doa. Tanpa pengertian bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, maka usaha semata tidak akan mencapai hasil yang diharapkan," ujar Farid Ardika.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa acara sholawatan bersama memiliki nilai tambah yang signifikan dalam konteks politik. "Tak hanya sebagai ajang silaturahmi antar kader, acara semacam ini juga memberikan semangat untuk senantiasa mengingat Tuhan dan berupaya berbuat baik kepada sesama manusia," tambahnya.

Tidak hanya Farid Ardika Dasum, pendapat yang senada juga disuarakan oleh para politisi PDI Perjuangan yang turut hadir dalam acara tersebut. Mereka mengakui pentingnya dimensi spiritual dalam memperkuat semangat perjuangan politik.

Eko, salah satu peserta sholawat bersama Gus Ali Gondrong, menyatakan kegembiraannya atas kesempatan ikut serta dalam acara tersebut. "Saya merasa tenteram, namun juga mendapat semangat baru melalui acara konsolidasi kader seperti ini."


Ribuan-Jamaah-dari-PDIP-SIAPGAN-dan-Mafia-Sholawat-bersatu-dukung-Ganjar-Mahfud

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Arif, peserta lain yang turut hadir. "Jarang sekali kita jumpai acara temu kader yang dikemas dengan kegiatan sholawatan seperti ini. Religius namun juga mengasyikkan," katanya.

Hal ini menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak hanya mengedepankan dimensi politik yang keras dan pragmatis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap aspek spiritualitas dalam menjalankan perjuangan politiknya. Kehadiran "Jamaah Mafia Sholawat" dalam mendukung perjuangan SiapGan menjadi bukti nyata bahwa politik dan agama dapat beriringan secara harmonis, memberikan sinergi yang kuat dalam mencapai cita-cita bersama.

Dalam konteks ini, aktivitas politik bukanlah semata tentang perolehan kekuasaan atau kepentingan materi, tetapi juga tentang bagaimana membangun kesadaran kolektif akan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam ruang publik. Sehingga, semangat perjuangan politik tidak sekadar bersifat temporal, tetapi juga menjadi bagian integral dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih bermartabat dan berkeadilan.

Dengan demikian, langkah PDI Perjuangan dalam menggalang dukungan melalui dimensi spiritual ini memberikan inspirasi bahwa politik dapat menjadi sarana untuk memperkokoh nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan, sehingga membentuk fondasi yang kokoh bagi perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar