IKLAN




 

Politik Taktis Jelang Pilkada Bupati Blora

Bupati Blora Arief Rohman sambut Menhan Prabowo dan Mentan Amran Sulaiman saat kunjungan kerja di Blora

"Kehadiran dua Menteri strategis Kabinet Indonesia Maju, Menteri Pertanian dan Menteri Pertahanan di Blora, bahkan konon tak lama lagi Presiden Jokowi juga akan menyusul kunjungan kerja, untuk cek hasil pembangunan jalan Inpres di wilayah Blora selatan, patut diacungi jempol adalah hasil lobby terbaik dari Bupati Blora Arief Rohman, yang pandai memanfaatkan momentum politik"

Kehadiran Dua Menteri
Kehadiran langsung dua Menteri strategis dari Kabinet Indonesia Maju di Blora, pada Kamis (21/1/2024) kemarin di Eks Lapangan Kridosono, dengan agenda kunjungan kerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto untuk melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Nasional Melalui Optimalisasi Peran LMDH se Jawa Tengah.

Meskipun itu bukan agenda kampanye, seperti yang disampaikan oleh Menhan Prabowo, dalam pidato sambutannya tidak ada unsur ajakan untuk memilih ataupun mencoblosnya, dan tidak ada alat peraga kampanye 02, namun atmosfirnya terasa seperti layaknya kampanye, dengan komposisi mobilisasi massa yang berjumlah ribuan, dari berbagai daerah se Jawa Tengah, teriakan Prabowo Presiden terus menggema di sepanjang jalan dan di Lapangan Kridosono.

Momentum inilah, yang dimanfaatkan oleh Bupati Blora, Arief Rohman di hadapan dua Menteri Kabinet Presiden Jokowi, yaitu Mentan dan Menhan untuk "sambat" yang dalam bahasa gaul sekarang disebut "curhat", terkait masalah infrastruktur jalan dan kelangkaan pupuk untuk para Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Curhat Kepada Menteri
Menurut Bupati hampir setengah wilayah Kabupaten Blora berada dalam kawasan hutan, sehingga penting baginya sebagai Bupati Blora untuk memperjuangkan para petani yang tergabung dalam LMDH di Blora untuk mengakses pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan mereka, karena sebagian besar tidak termasuk dalam data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 

Dengan bercurhat kepada dua Menteri strategis tersebut dan momentum pemanfaatan situasi politik, Bupati Blora "all out" mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik untuk melaksanakan kegiatan tersebut, dan itu harus diakui berhasil dan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Menhan Prabowo, yang saat ini diprediksi menjadi kandidat kuat  memenangi Pilpres 2024. Dan Menhan Prabowo pun menyebutnya sebagai "Ksatria Pejuang Bangsa' saking senangnya.

Dan tentunya wajar, Bupati Arief berupaya menjadi tuan rumah yang baik, karena Kabupaten Blora mendapatkan perhatian yang ekstra dari Presiden Jokowi, melalui Instruksi Presiden mendapatkan proyek jalan senilai kurang lebih Rp. 200 Milyar, di beberapa titik, seperti Randublatung - Getas, Wulung - Klathak, Temulus - Sumber, Ngawen - Kunduran, selain itu juga ada Bendung Gerak Karangnongko, Bendung Cabean Karanganyar, Bendungan Randugunting, dan aktivasi kembali Lapangan Terbang Bandara Ngloram meskipun saat ini sedang mengalami mati suri.

Politik Taktis Bupati
Di samping itu, bisa jadi Bupati Blora pun tengah berupaya menjalankan politik taktis untuk meraih simpati dan dukungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk pencalonan keduanya di Pemilihan Kepala Daerah serentak di tahun yang sama, yaitu 2024. Jadi wajarlah, jika atau bilamana secara politik, diprediksi Prabowo - Gibran dimungkinkan bisa menang di Blora, tanpa bermaksud untuk mendahului Pemilu yang belum berlangsung. 

Sebagai Pengamat Politik kelas Warung Kopi, menilai sikap "diam" Bupati Arief, yang notabene berasal dari PKB, yang sudah semestinya turut serta berupaya memenangkan pasangan nomor urut 01, Anies - Muhaimin Iskandar, tapi Bupati Arief memilih bersikap netral dan tidak mau cawe - cawe, hal itu dapat dikonfirmasikan dengan dirinya tidak pernah hadir di kegiatan deklarasi Capres Cawapres di Blora, itu adalah bukti upayanya untuk bersikap netral, setidaknya di hadapan masyarakat Blora.

Namun yang perlu diacungi jempol untuk masyarakat Blora, meskipun panasnya suhu politik banyak terekam di media sosial, yang diwarnai dengan kekerasan di beberapa daerah, di Blora semua tetap kondusif, damai dan nyaman. Perbedaan pandangan politik dan pilihan capres, tidak menjadikan perpecahan, semua pihak mampu menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Aparatnya pun menjauhi sikap represif, dan tidak mau digerakkan kegiatan yang tidak netral, seperti banyak tuduhan ketidaknetralan APH di daerah lain. Blora tetap jaga kenyamanan, karena kita meyakini "Suara Rakyat adalah Suara Tuhan" siapapun pemenangnya. (Rome)



Posting Komentar

0 Komentar