IKLAN




 

Inspiratif Pesan Mahfud, Untuk Tidak Ngaku Anak Pejabat Negara

"Mahfud MD, Calon Wakil Presiden pasangan Ganjar Pranowo, bercerita tentang larangan anak - anaknya untuk mengaku sebagai anak pejabat tinggi negara, adalah contoh inspiratif pencegahan Tindak Pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme"

Dipilih Jadi Cawapres
BLORA, ME - Teka - teki siapakah yang menjadi Bakal Calon Wakil Presiden untuk mendampingi Bakal Calon Presiden, Ganjar Pranowo terjawab sudah. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Megawati Soekarnoputri, Rabu (18/10/2023) kemarin, di Kantor DPP PDIP, Jakarta.

Dengan didampingi para Ketua Umum Partai pengusung, yakni Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PPP, Mardiono, Ketua Umum Partai Perindo, Hari Tanoesudibyo, dan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, beserta para Sekretaris Jenderalnya dan jajaran Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo Presiden 2024, mengumumkan, Mahfud MD sebagai Bakal Calon Wakil Presiden.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI dan kini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Dan Keamanan tersebut dipilih, dikarenakan sosoknya yang bersih dan memiliki rekam jejak yang cemerlang di tiga bidang kenegaraan (Trias Politica) yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Prof. Dr. H. Mahfud MD, pria 66 tahun, kelahiran Sampang, Madura ini dianggap sangat kredibel mendampingi Ganjar Pranowo, untuk memenangi Pemilu serentak 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 ke depan, yang oleh Megawati Soekarno disebut sosok pendekar hukum yang membela wong cilik, sehingga layak untuk menjadi Indonesia 2.

Sederhana Dan Bersih
Meskipun menjadi berkali - kali duduk sebagai Pejabat Tinggi Negara, yang sangat rentan untuk terjebak dalam praktek Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN), Prof Mahfud panggilan akrabnya, sangat menjaga integritasnya, bahkan itu dilakukan dalam lingkungan keluarga besarnya, termasuk anak - anaknya.

Kepada ketiga anak - anaknya, mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur ini, melarang untuk mengaku sebagai anaknya, atau melarang menyebut namanya sebagai Pejabat Tinggi Negara, dengan tujuan untuk mendapatkan keistimewaan baik saat di duduk di bangku sekolah, kuliah maupun saat bekerja. 

Hal itu adalah contoh yang sangat baik, dan mustahil terjadi, yang ada seorang pejabat pasti akan berupaya untuk mencarikan keistimewaan untuk anak - anaknya dan keluarga besarnya, atau bahkan kroni - kroninya. Prof Mahfud juga dikenal sebagai sosok Menteri yang sederhana dan sangat menolak upaya - upaya untuk mendapatkan materi yang tidak sah, yang bertentangan dengan hati nuraninya.

Saking sederhana dan tertutupnya, salah satu anaknya, saat masih kuliah mendapatkan fasilitas makanan tambahan untuk menambah gizinya, berupa susu dan buah - buahan dari Rektornya, tanpa diketahui bahwa itu adalah anak Ketua Mahkamah Konstitusi, anak Prof. Dr. Mahfud MD. Cerita luar biasa ini, patut kita jadikan contoh, untuk tidak "Aji Mumpung" sebagai anak atau keluarga Pejabat di seluruh negeri ini. 

Maka sudah sepantasnya, energi dan inspirasi ini harus dimenangkan, untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Negeri ini butuh pemimpin masa depan yang lebih bersih, berani dan berintegritas tinggi, untuk menjalankan agenda reformasi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Harapan ini diungkapkan oleh para relawan yang sangat mendukung terpilihnya Prof Dr. Mahfud MD, sebagai Calon Wakil Presiden RI mendampingi Ganjar Pranowo. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar