Patung Tikus raksasa berkalungkan uang simbol pelaku tindak pidana korupsi tampilan dari Kejaksaan Negeri Blora
Tarian dan Peraga Pring yang ditampilkan dari BPPKAD Blora menarik perhatian warga penonton Pawai Pembangunan HUT Kemerdekaan RI
Pawai Pembangunan Blora
BLORA, ME - Pawai Pembangunan tingkat Kabupaten Blora, salah satu agenda rutin puncak Agustusan yaitu untuk peringati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 78 Tahun, pada hari ini Sabtu (26/8/2023) kembali digelar setelah absen tiga tahun berturut - turut (2020 - 2022), akibat bencana nasional wabah pandemik Covid 19.
Ratusan ribu orang nampak berdiri mengular di tepi jalan, memadati seluruh rute yang dilintasi oleh peserta karnaval, yang diawali dari titik kumpul Alon - Alon Utara, yaitu depan pintu gerbang Rumah Dinas Bupati Blora, dilanjutkan ke arah Jalan Pemuda, untuk dilepas oleh Bupati Blora, Arief Rohman, yang didampingi Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati.
Hadir bersama Bupati dan Wakil Bupati, dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Komandan Kodim 0721/Blora, Letkol CZi Yuli Hartanto, Kapolres Blora, AKBP Agus Puryadi SIK, Wakil Ketua DPRD Blora, Mustopa, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, untuk menyaksikan gelar aksi peserta di panggung kehormatan.
Tiga Kategori Peserta
Usai dilepas oleh Bupati Arief, peserta bergerak ke timur, hingga Tugu Pancasila, rombongan peserta berasal dari peserta kategori satuan pendidikan dan Perguruan Tinggi Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) atau sederajat, yang berjumlah 15 rombongan.
Dalam pawai pembangunan ini terbagi dalam tiga kategori peserta karnaval, yaitu kategori Pelajar SMA/SMK dan Sederajat, Organisasi Perangkat Daerah dan Umum, yang akan dinilai oleh Tim Juri Pawai Pembangunan HUT Kemerdekaan RI ke - 78 dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora.
Dari kategori pelajar, rata - rata menampilkan aksi Seni budaya tari - tarian dan mobil hias, demikian juga dengan kategori Organisasi Perangkat Daerah dan Umum, disertai dengan narasi program - program yang menjadi tugas pokok dan fungsi, salah satunya adalah yang ditampilkan dari Kejaksaan Negeri Blora, yang menampilkan simbol kejahatan pidana khusus tindak pidana korupsi yaitu tikus raksasa, yang rombongan Jaksanya dikawal langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri, Haris Abdullah.
"Sayangnya, setelah foto - foto bersama dengan Bupati dan Forkompimda rombongan "tikus" itu bergerak, tanpa ada pesan - pesan narasi yang berkaitan dengan anti korupsi, coba kalo ada aksi teatrikalnya pasti menarik kan, tapi secara umum kami senang ada karnaval ini, masyarakat terhibur, pedagang kecil raih untung" ungkap Hardi, salah satu penonton di depan panggung kehormatan.
(Rome)
0 Komentar