Setelah mendadak jatuh di parkiran warnet yang dikunjunginya, pada Selasa malam (9/11/2021), kemudian menjalani perawatan intensif, selama 2 malam, akibat penyakit stroke yang mendadak, atau mungkin sudah lama diidap Atmo, panggilan akrab seniman mural itu.
"Atmo nggak pernah mengeluh dirinya sakit darah tinggi, kalo pusing paling cuma diberikan koyo di keningnya, nggak pernah cerita kalo dirinya sakit, apalagi sampai periksa dokter, padahal dia punya fasilitas BPJS kelas 2, kami sekeluarga kaget, dia mengidap penyakit itu dan sudah parah, kami minta doa untuk anak kami, dan mohon dimaafkan atas kesalahan yang pernah diperbuat almarhum" ungkap Sunarto Adie, ayahanda mengenang Atmo, yang juga kakak kandung dari Roy Kurniadi, wartawan dari media Monitor Ekonomi ini.
Atmo dikenang sebagai pelukis serba bisa, baik di atas media kanvas, maupun tembok atau dinding sekolah, lukisan binatang, anak - anak bermain, dan pemandangan alam laut, atau hutan liar mampu dibuat olehnya dengan baik, ungkap Agus yang juga sering menggunakan jasanya untuk melukis dinding di TK atau PAUD di Blora.
"Sudah banyak karyanya di dinding - dinding TK atau PAUD di Blora, kemarin sebenarnya juga sedang melukis di TK Desa Balong, Jepon, pas terakhir melukis kemarin, Mas Atmo minta difoto, untuk kenang - kenangan katanya, nggak tahunya itu lukisannya yang terakhir, semoga arwah Mas Atmo diterima Allah SWT, saya bersaksi dia orang yang baik," ungkap Agus. (Rome)
0 Komentar