IKLAN




 

Pengembalian Minim, Singgih Ancam Usut Tuntas

Dua anggota Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah sedang memeriksa dokumen pengaduan orang tua murid

"Kecewa dengan pengembalian uang seragam di SMP 1 Tunjungan yang sangat minim, Singgih Hartono adukan ke Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, dan ancam akan usut tuntas kasus seragam"

Temui Ombudsman RI
BLORA, ME - Singgih Hartono bersama salah satu orang tua wali murid SMP Negeri 1 Tunjungan, Kabupaten Blora, datangi Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, yang kebetulan membuka pelayanan pengaduan masyarakat di Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) lantai 2, hari Kamis (26/8/2021).

"Kami sudah dari awal sudah melaporkan dugaan kemahalan seragam sekolah ini, mulai dari internal Dewan Pendidikan Blora, Diknas, Bupati Blora dan hari ini, menemui Ombudsman RI, sesuai dengan target kami, agar ini bisa diselesaikan dengan baik, oleh orang tua dan pihak sekolah, yaitu SMPN 1 Tunjungan," ungkapnya kepada para awak media.

Pengembalian Minim
Kepada awak media, Singgih Hartono juga mengungkapkan kekecewaannya, atas pengembalian yang telah dilakukan oleh pihak sekolah yaitu SMPN 1 Tunjungan, yang jumlahnya jauh dari ekspektasi indeks kemahalannya, yang saat dikonfirmasi nilai kemahalannya mencapai Rp. 300 Ribu per anak.

"Saya melihat, pihak sekolah tidak sungguh - sungguh untuk menyelesaikan persoalan ini, pasalnya uang pengembalian mereka ke orang tua hanya sebesar Rp. 21 Ribu dan Rp. 26 Ribu, jauh dari hitungan kemahalan kami yaitu Rp. 300 Ribu, kalo mereka tidak segera mengembalikan secara real, saya akan usut tuntas," ujarnya.

Investigasi Mendalam
Seperti yang kita ketahui, Singgih Hartono menaruh perhatian sangat besar, dengan kasus seragam yang nilainya menurutnya sangat fantastis, dan memberatkan para orang tua, di saat kondisi Pandemik Covid 19, dan kemerosotan ekonomi yang dialami oleh masyarakat.

"Dalam kondisi yang berat ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan para petani mengalami banyak kerugian, karena harga anjlok pada masa panen pertama, mestinya pihak sekolah juga tahu kondisi ini, untuk itu saya minta sekolah segera mengembalikan real harga yang sesuai, saya sudah punya semua harga pembandingnya, mestinya harga 4 jenis seragam sudah jadi dan keuntungannya sebesar Rp. 500 Ribu, sementara kemarin Rp. 800 Ribu, hanya bahan kainnya saja, luar biasa tidak umum," tandasnya. (Rome)

Posting Komentar

0 Komentar