IKLAN




 

Tak Berdaya Di Negeri Sendiri oleh. Farid Darwanto

 

Padi siap panen di Blora

Rendahnya Harga Gabah

BLORA, ME - Para petani mengeluhkan rendahnya harga gabah di musim panen tahun ini, entah karena rencana impor oleh Pemerintah atau memang cuaca yang tidak bersahabat.

Curah hujan yang cenderung tinggi tentu menimbulkan berbagai persoalan, dari banjir hingga tingginya potensi hama pada tanaman padi, yang sudah mulai menghitung hari untuk dipanen.

Hama wereng, potong leher hingga batang padi yang rebah, karena tak mampu menahan derasnya air hujan yang turun beserta angin yang berhembus. 

Keadaan semacam itu, membuat para petani seakan tak berdaya di tengah tak menentunya iklim usaha yang sedang terjadi akibat dampak pandemi. Semua sektor mengalami imbas, termasuk pertanian yang sebentar lagi panen raya.

Rencana Impor Beras

Rencana impor pemerintah tentu sangat menyakitkan hati para petani, yang sedang menunggu harga pantas, ketika biaya produksi semakin naik keatas. Susahnya mendapatkan pupuk secara tepat, dosis semakin tipis, dikarenakan pengurangan subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, untuk mengurangi beban negara yang sedang krisis.

Menjadi catatan memang, ketika cuaca yang ekstrim semacam ini, membuat kualitas gabah menjadi turun, dampaknya tentu para pelaku pasar sangat berhati-hati dalam membeli gabah hasil panen. Perhitungan untung rugi benar-benar sangat terperinci, hingga ada yang sudah dikasih panjer/tanda jadi, untuk kesepakatan harga dikorbankan sebab takut rugi malah menjadi-jadi.

Saatnya petani berdaya, dengan pertanian terpadu, sebagai salah satu cara untuk petani maju. Berbagai celah yang ada dimaksimalkan sebagai potensi yang ada. Menggabungkan pertanian dan peternakan menjadi pertanian terpadu yang diharapkan zero waste ( tanpa limbah) salah satu solusi yang ada. 

Mana yang bisa ditahan dan mana yang bisa diberdayakan, semua terpadu  dalam manajemen usaha yang penuh dengan perhitungan. Semoga pandemi segera berakhir, hingga ekonomi kembali mengalir menyehatkan berbagai sektor kehidupan. (Frd/me)

Posting Komentar

0 Komentar