IKLAN




 

Sumur Cakra Solusi Atasi Krisis Air Desa Doplang

Kades Doplang, Agus Supriyono berinisiatif membuat sumur "Cakra" untuk mengatasi krisis air warganya di setiap tahunnya (foto: rome)

"Inovasi dari Kades Doplang untuk mengatasi krisis air warganya, dengan membangun sumur "Cakra" patut dicontoh, selain irit biaya, hasilnya maksimal"

Agus Supriyono
Krisis Air Tahunan

BLORA, ME - Memasuki musim kemarau, warga Desa Doplang, Kecamatan Jati, harus bersiap - siap untuk menghadapi krisis air bersih, yang telah terjadi setiap tahun sekali, dengan mencari sumber air dengan jarak tempuh yang jauh sekali, atau membeli air bersih dari tanki penyedia air.

Melihat kondisi tersebut, Kepala Desa Doplang, Agus Supriyono, berinisiatif untuk membuat sumur, yang diberi nama "Cakra" salah satu senjata pamungkas Prabu Kresna, dalam cerita wayang kisah "Mahabharata".

"Saya prihatin dengan kondisi warga kami, yang selalu kesulitan air, saat kemarau tiba, kemudian kami berinisiatif untuk membangun sumur yang kami beri nama sumur Cakra, yaitu sumur yang kami bor di delapan penjuru mata angin," ungkapnya kepada Monitor Ekonomi.

Teknis Tepat Guna

Secara teknis, sama dengan membuat sumur biasa, hanya saja dalam pencarian sumber air, menurut Kades Agus Supriyono, dilakukan penggalian 9 titik sumur, 8 titik sumur digali memutar dengan jarak satu meter, dengan kedalaman 6 meter di tiap titik dan satu titik di tengah dengan kedalaman 8 meter, di atas tanah bengkok Kepala Dusun Dukuhan.

"Kami menggali 9 titik langsung dengan kedalaman 6 meter dan 8 meter untuk yang di tengah, Alhamdulillah bisa keluar semua, ini luar biasa, karena selama ini warga membuat sumur juga tidak keluar airnya, dan ini bisa dimanfaatkan warga, satu hari penuh tidak habis, " ungkap Kades Agus.

Saat dikonfirmasi terkait dana anggaran yang dikeluarkan untuk membangun sumur Cakra tersebut, Kades Doplang mengungkapkan hanya menghabiskan sebesar Rp. 50 Juta dari Dana Desa Tahun Anggaran 2020.

"Semula kami berpikir untuk melaksanakan program pemenuhan air bersih warga ada  berbagai opsi, yaitu membangun embung  atau sumur dalam, namun ternyata yang dibutuhkan sangat tinggi, apalagi kalo membangun embung, biaya tinggi dan sifatnya hanya untuk menampung air saat hujan, 20 hari kemudian kering lagi, sementara kalau sumur Cakra ini untuk selama - lamanya," paparnya kembali. (Rome).

Posting Komentar

0 Komentar