IKLAN




 

Pekerja Seni Blora Akan Tuntut Keadilan

Para pekerja seni membahas persiapan aksi "Barongan Gugat Kahyangan"

"Pelaksanaan wacana normal baru di Blora, rupanya masih dirasakan tidak adil bagi para pekerja seni di Blora, pasalnya ketentuan untuk pementasan seni budaya dianggap terlalu ruwet dan memberatkan, dan ini membuat mereka gusar dan akan turun ke jalan, menuntut keadilan"

Menuju Normal Baru
BLORA, ME - Ratusan para pekerja seni di Blora, berencana akan turun ke jalan, untuk menyampaikan aspirasi, terkait pelaksanaan tata kehidupan normal baru, yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora.

Meskipun masih terbatas, pada aturan  pemberlakuan kembali jam kerja pada para ASN, yang seluruhnya masuk ke kantor untuk kembali bekerja. Membuka peluang untuk membangkitkan kembali roda perekonomian. 

Dan belum adanya perubahan anggaran di masing - masing Organisasi Perangkat Daerah, termasuk anggaran dari Pusat, karena masih dipakai untuk penanganan Covid 19, meski wacana normal baru terus didengungkan, artinya kebangkitan ekonomi daerah, masih jalan di tempat.

Slamet Pamuji
Pariwisata Paling Terdampak
Sementara itu, pandemik Covid 19 yang telah terlanjur memukul seluruh sektor, termasuk yang paling parah adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif penunjang lainnya, masih sulit tertolong, meski telah diwacanakan pelonggaran.

Dalam pertemuan dengan para pelaku usaha pariwisata, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata, Slamet Pamuji, telah memberikan sinyal pelonggaran untuk dibukanya objek - objek destinasi wisata di Blora, meskipun baru tahap uji coba dan simulasi.

"Blora saat ini masih dalam tahap pra kondisi normal baru, karena data Covid 19 masih terus bertambah, oleh karena itu belum bisa melonggarkan sepenuhnya, destinasi wisata yang ada di Blora, kita laksanakan dulu simulasi pembukaan objek wisata dengan konsep normal baru, yaitu tetap melaksanakan protokol Covid 19" ujarnya dihadapan para pengelola usaha pariwisata beberapa waktu yang lalu.

Exy Agus W
Pekerja Seni Menuntut
Tahap berikutnya, para pekerja seni masuk menuntut, dikarenakan merasa tidak diperhatikan, dan diperlakukan tidak adil, mereka mengancam untuk turun ke jalan, yang akan dilaksanakan besok, Senin (29/6/2020), untuk menyampaikan aspirasinya, dengan Thema "Barongan Gugat Kahyangan".

"Dalam rangka mempertanyakan ketidakjelasan nasib para pekerja seni di tengah pandemi Covid-19 kepada para pemangku kebijakan di Blora, kami berbagai kelompok dan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Pekerja Seni Blora berencana melakukan aksi budaya dan audiensi, di Kantor Bupati Blora" ungkap Koordinator Lapangan, Exy Agus Wijaya, kepada Monitor Ekonomi, dalam surat elektroniknya, melalui pesan layanan WhatsApp.

Aksi Seni Budaya
Dalam Barongan Gugat Kahyangan" tersebut, Eko Arifianto menyampaikan akan menghadirkan ratusan para pekerja seni, untuk menyampaikan aspirasi, dalam bentuk penampilan seni budaya, mimbar bebas dan audiensi dengan Bupati Blora beserta jajaran Forkompimda Blora.

"Teatrikal Barongan Keloh, Orasi, Panggung Seni, Mimbar Bebas, Audiensi dengan Forkopimda serta Dinporabudpar dan Dinas Sosial P3A Blora, dan kami akan lakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan cegah Covid 19, pakai masker dan jaga jarak," paparnya, kepada para awak media. (Rome)


Posting Komentar

0 Komentar